Mohon tunggu...
syarief hidayatullah
syarief hidayatullah Mohon Tunggu... Lainnya - lahir di surabaya

siapapun kamu dimana kamu kamu ya kamu :v

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anekdot | Lah Wong Saya Udah Izin Waktu Bapak Tidur

19 Oktober 2020   00:00 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:53 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pukul 01,00 (malam) alarmku sangat berisik sekali,kuambil alarm itu lalu saya matikan, berjalan ke dapur untuk persiapan sahur, karena saat itu hari senin seperti biasanya senin kamis selalu saya buat untuk puasa, Karena sebagai tanda syukur saya kepada maha pecipta.

Setelah sahur kuambil sarung dengan wajah yang masih mengantuk saya pergi ke musholla, oh sebelum itu saya mengambil 1 batang rokok milik ayah saya & novel 

Sambil berjalan ke musholla dengan sebatang rokok itu, saya melewati kakak-kakak kampung rumah saya yang pada saat itu dia sedang melakukan aktifitas seperti kaum muda biasanya, saya menyepanya 

"mas permisi "(Robi)

"iya, sini ga mampir dulu?" (Mas Ainul dan kawan-kawannya)

"oh makasih mas?" (Robi)

setiba saya di musholla seperti biasanya selalu ada kyai saya tidur di musholla itu, saya buka gerbang lalu saya duduk di teras musholla dengan buku bacaan saya,ketika 1 batang rokok tersebut sudah habis, sayta taruh buku itu lalu saya mengambil wudhu untuk sholat.

Setelah selesai sholat saya hampiri Kyai saya tersebut dengan jalan yang sangat hati-hati & tanpa suara, bahkan ninja pun tidak bisa melakukan jalan dengan cepat tanpa suara.Saya melihat sekitar  tempat Kyai saya tersebut mana ini rokok nya pak yai ya? (dalam hati). Saya ambil rokok itu 2 batang aku masukan ke dalam kantong saya, lalu saya berkata dengan nada yang sangat pelan sekaliiii!

"yai, kulo nyuwun rokok e nggeh kale" (Robi) 

"enggeh" (Robi)

KESOKAN HARINYA..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun