Dalam proses pengembangan soft skill, penting untuk tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada penerapan praktis. Misalnya, jika Anda belajar tentang kepemimpinan, carilah kesempatan untuk memimpin proyek kecil atau menjadi pemimpin dalam kelompok kerja. Jika Anda ingin meningkatkan keterampilan komunikasi, cobalah untuk berbicara di depan umum atau terlibat dalam diskusi kelompok.Â
Dengan cara ini, Anda dapat mengukur kemajuan Anda dan terus mengasah keterampilan tersebut hingga menjadi lebih mahir. Dedi Mulyadi dalam hal ini memberikan contoh kongkrit, yaitu bahwa dia belajar ilmu ekonomi dari ibunya yang mampu membiayai sekolah anak-anaknya seorang diri tanpa menjual sejengkal tanah pun. Â Â
Selain itu, membangun jaringan profesional juga merupakan bagian penting dari pengembangan soft skill. Dengan menjalin hubungan dengan para profesional lain di bidang investasi dan kewirausahaan, kita dapat belajar dari pengalaman mereka, mendapatkan wawasan baru, dan bahkan membuka peluang untuk kolaborasi atau kemitraan. Komunikasi yang baik dan keterampilan interpersonal sangat penting dalam membangun dan memelihara jaringan ini.
Secara keseluruhan, membangun soft skill yang relevan dengan dunia industri investasi dan kewirausahaan memerlukan komitmen, praktik, dan pemahaman tentang perubahan zaman.Â
Dengan sikap yang tepat, pengalaman praktis, dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran dan pengembangan, Anda dapat mengembangkan soft skill yang akan membantu Anda berhasil dalam dunia yang kompetitif ini. Ingatlah selalu bahwa pengembangan diri adalah perjalanan yang berkelanjutan, dan setiap langkah kecil yang Anda ambil dapat membawa Anda lebih dekat menuju kesuksesan yang Anda impikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H