Mohon tunggu...
Syarief Budi Aji[SBA]
Syarief Budi Aji[SBA] Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyad sejati yang golput dan ingin mewujudkan tatanan Negara adil dan makmur berdasarkan firman Tuhan. Tidak punya aji mumpung dan ikut-ikutan. Dan berkeyakinan; Bahwa manusia pilihan Tuhan berbeda dengan manusia pilihan rakyat yang cuma ikut-ikutan memilih. \r\nSumber mulya,Talisayan, Berau, KALTIM.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Gado-gado . gedeg-gedeg. Nggondok, koplak.

5 Oktober 2011   12:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:18 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu rakyat pulang. Sampai rumah makan nasi raskin, lauk ikan asin. Minum nya air ledeng rebus. Sementara itu, pejabat dengan lahap nya makan nasi beras super poles dan gulai kambing+lalapan. Minum nya es jeruk, juga ada air mineral kemasan.

3.      Para polisi  yang tampak gagah, mungkin cerdas-cerdas dan di siplin tinggi; lagi sibuk mengobrak-abrik barisan sepeda motor yang mau antre bensin di SPBU. Dengan suara serak berwibawa, bertanya setenganh membentak:

Polisi : mana KT nya!!![ KT. NO POL.KALTIM] yang tidak ada KT nya jangan masuk POM. . .!!!

Pengantri :  KT nya rusak pak. . ., hilang. . .

Polisi :    Goblok . . .!!! tidak boleh . . .! ini peraturan.

Para pengantri pulang dengan muka masam. Sambil bicara sendiri; katanya bensin subsidi untuk orang miskin. Kenapa orang miskin yang tidak bisa membeli motor bagus tidak boleh ngisi di POM. . .? Bisa nya beli motor bekas yang KT nya sudah rusak. Pajak nya sudah mati. Ngurus sim juga nggak bisa. Nama nya juga orang miskin. Mampu beli motor jelek juga sudah beruntung,. Sedangan tujuan nya beli montor juga hanya untuk bekerja. Cari makan, sama bayar kredit pakaian. Sementara orang kaya ; bisa membeli mobil mewah, motor bagus, komplit sama surat-surat berharganya.. Namanya juga orang kaya. Akhir nya pengantri bensin ya orang kaya dan orang kaya. Di sedot, di jual mahal, untung besar. Semakin kaya. Hebat.     Sementara para polisi tampak gagah menjaga POM seperti anjing menjaga rumah nya orang kaya.  Dalam hati nya . . . mungkin bilang: Saya kan sangat bijaksana. . .!!!

Salam koplak.    Dari manusia setengah Dewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun