Mohon tunggu...
Syaridah
Syaridah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia

The things we love the most, Hurt us the most.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Struktur Lahir dan Struktur Batin Puisi "Mungkin Kita Lupa" Karya Eris Risnawati

21 Juli 2021   20:50 Diperbarui: 21 Juli 2021   21:19 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin Kita Lupa

Karya Eris Risnawati

Mungkin kita lupa

Bahwa angin berhembus damai

Menyemaikan ketentraman

Mungkin kita lupa

Bahwa langit membiru

Meleraikan kebisuan

Mungkin kita lupa

Bahwa ada mereka

Yang menghadirkan kehangatan

Mungkin kita lupa

Bahwa Tuhan

Membuatmu sempurna dengan kebersamaan

Lalu dihadirkan

Resah tak bertepi

Lara tak berarti

Dan ragu tak berlalu

Aku bersamamu

Kembalilah bersama haru

Ciamis, 08 April 2021

Struktur Fisik Puisi “Mungkin Kita Lupa”

1. Tipologi

Puisi Mungkin Kita Lupa Karya Eris Risnawati terdiri dari enam bait yang masing-masing baitnya terdiri dari dua, tiga, dan empat baris. Masing-masing baris tidak lebih dari sebelas suku kata.

2. Diksi

Pilihan kata yang dipakai  oleh Eris Risnawati yaitu kata-kata yang bernas dan menunjukkan kedalaman makna. Kata yang sangat besar dan berkuasa yaitu menyemaikan, meleraikan, lara, dan haru.

3. Pengiamjian/Citraan

Cinta Penglihatan (Imaji Visual)

Merupakan citraan yang sangat mayoritas dalam puisi Mungkin Kita Lupa karya Eris Risnawati ini. Citraan yang lain tidak tampak. Masing-masing bait, mengandung citraan penglihatan.

Salah satu baris yang paling besar lengan berkuasa menunjukkan citraan penglihatan yaitu baris berikut ini :

                                Bahwa langit membiru

Kondisi bahwa langit yang membiru dapat diketahui dengan indra penglihatan.

Selain gambaran penglihatan juga ada gambaran indera perasa yang mungkin sanggup dilekatkan pada bait pertama, lebih tepatnya pada baris :

                              Bahwa angin berhembus damai

Angin merupakan udara yang sanggup ditangkap dengan indera perasa (kulit).

4. Majas/Gaya Bahasa

Puisi Mungkin Kita Lupa memiliki majas yang paling tampak yaitu majas personifikasi. Yaitu seolah-olah langit memiliki sifat dapat meleraikan kebisuan. Dan langit dapat menyemaikan ketentraman. Baris ketiga pada dua bait pertama mengandung majas personifikasi ini.

Selain majas personifikasi , juga terdapat gaya bahasa repetisi pengulangan yaitu pada baris Mungkin kita lupa.

5. Rima/Irama

Rima dalam puisi Mungkin kita lupa, sanggup diidentifikasi berupa aliterasi, yaitu pengulangan suara konsonan.

Perulangan suara /r/ terdapat pada tiga baris terakhir bait kelima

Resah tak bertepi

Lara tak berarti

Dan ragu tak berlalu

Masing-masing kata dalam baris tersebut mengandung karakter /r/ yaitu resah, bertepi, lara, berarti, ragu dan berlalu.

 

 

Struktur Batin Puisi “Mungkin Kita Lupa”

1. Tema

Tema puisi mungkin kita lupa adalah manusia yang mungkin lupa dengan keluarga. Maka dari itu dengan adanya ujian Corona ini manusia menyadari bahwa keluarga adalah suatu hal yang sangat berharga. Dengan kita dirumah saja, membuat kita menyadari penting adanya kebersamaan. Angin yang mendamaikan hati, langit yang menenangkan, keluarga yang menghangatkan, dan tuhan membuat kita sempurna dengan kebersamaan. Dengan ujian ini semua, kita harus belajar mensyukuri hidup.

2. Perasaan

Perasaan penyair yang tampak dalam puisi mungkin kita lupa adalah perasaan haru yang dihadirkan oleh adanya virus corona ini. Resah tak bertepi, Lara tak berarti, Dan ragu tak berlalu membuat kita menyadari bahwa mungkin selama ini kita terlalu sibuk mengejar yang fana hingga melupakan hangat nya keluarga.

3. Nada

Nada puisi tersebut yaitu kegetiran. Hal ini ditunjukan dengan penggunaan pengulangan kata di tiap baris pertama setiap bait. Pilihan kata yang dipakai juga menunjukan bahwa penyair mengungkapkan rasa haru dan kesedihannya.

4. Amanat

Adapun amanat yang terkandung dalam puisi Mungkin Kita Lupa ini sebagai berikut :

- Semua orang harus menerima apapun yang terjadi dengan lapang dada meskipun segala sesuatu terjadi tidak seperti apa yang kita harapkan.

- Selalu merasa bersyukur dengan apapun yang diberikan tuhan. Mau penyakit,kesedihan,kehilangan orang tersayang dan sebagainya. Karena kita harus percaya dibalik yang terjadi semua pasti ada hikmahnya dan hal baik dibaliknya.

- Jangan pernah lupa pada keluarga dan lingkungan sekitar apapun keadaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun