Mohon tunggu...
M Syarbani Haira
M Syarbani Haira Mohon Tunggu... Jurnalis - Berkarya untuk Bangsa

Pekerja sosial, pernah nyantri di UGM, peneliti demografi dan lingkungan, ngabdi di Universitas NU Kal-Sel

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Batik Indonesia untuk Ekonomi Bangsa

2 Oktober 2019   07:12 Diperbarui: 2 Oktober 2019   18:10 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Jultin Ginandjar, perayaan hari batik ini juga dimeriahkan dengan peragaan busana batik, dari rancangan desainer Yayasan Batik Indonesia, dengan partisipasi dari para ibu Duta Besar dari sejumlah negara sahabat, antaranya yang sudah oke dari Brasil, Thailand dan Jepang.  

Menurut Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2019, Diana Santoso, Presiden RI Joko Widodo dan Nyonya Iriana Widodo bakal hadir di puncak acara ini. Menurutnya, kehadiran Presiden dan Ibu Negara merupakan sebuah dukungan, simbol serta kecintaan pemerintah dan masyarakat luas terhadap batik Indonesia.

Bersamaan dengan event ini, akan diluncurkan juga buku Batik Indonesia, berupa E-book Batik Indonesia, serta website Yayasan Batik Indonesia, agar masyarakat luas dapat mengetahui seluk beluk dunia perbatikan, selain untuk melakukan edukasi dan pengetahuan lainnya untuk masyarakat tentang batik.

Antusias Publik

Peringatan Hari Batik Nasional tahun ini lebih meriah ketimbang tahun sebelumnya. Terbukti peringatan tahun ini diwarnai dengan antusias publik yang luar biasa, seperti pameran dan peragaan. Tak hanya itu, tampilan depan laman Google, atau Google Dooble, menampilkan simbol batik. Sejumlah media nasional pun, termasuk media-media online, pun serta merta ikut memeriahkan melalui karya mereka masing-masing.  

Batik style Gus Dur (foto : teropong senayan)
Batik style Gus Dur (foto : teropong senayan)
Sebenarnya, sempat ada "konflik" antara Indonesia dengan negeri jiran Malaysia, gara-gara soal batik ini. Mereka sempat mengklaim sebagai kebudayaannya. Kala itu antara dua negara bertetangga ini sedang berfluktuasi hubungannya. Terlebih ada konflik wilayah yakni Pulau Sipadan dan Ligitan, yang belakangan menjadi milik Malaysia (Indonesia dikalahkan). Bisa jadi karena Malaysia tak ingin memperuncing keadaan, sehingga klaim mereka terhadap batik tak berlanjut.

Peran Soeharto, presiden ke-2 Republik Indonesia, harus diakui besar jasanya. Dialah yang awal mula memperkenalkan batik pada dunia internasional. Padahal dulu, batik kurang diminati masyarakat luas, terlebih di kalangan anak mudanya. Kini batik tak lagi sudah menjadi fashion budaya Indonesia, dengan warna warni. Batik tak lagi hanya berwarna cokelat dan hitam. 

Saat SBY berkuasa, tanggal 03 September 2008 batik didaftarkan ke UNESCO sebagai Daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Pada tanggal 09 Januari 2009 usulan itu diterima, tetapi baru dikukuhkan 02 Oktober 2009.

Keputusan UNESCO terhadap batik ini dilatar-belakangi karena batik Indonesia terkait erat banyak simbol yang bertautan dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri. Batik menjadi benda penting bagi manusia di Indonesia, dari sejak dulu hingga kini. Penghargaan ini merupakan upaya negara untuk meningkatkan martabat bangsa, dan citra positif negeri ini di forum internasional.

Awal Mula

Menurut sejumlah dokument, kerajinan batik sudah ada sejak era Majapahit. Industri ini terus berkembang, hingga akhir abad ke-18, atau awal abad ke-19. Istilah batik berasal dari istilah Jawa, yakni dari kata "amba" yang berarti kain yang lebar, dan kata "tik" berarti titik. Maksudnya,  batik merupakan titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan pola-pola yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun