Mohon tunggu...
M Syarbani Haira
M Syarbani Haira Mohon Tunggu... Jurnalis - Berkarya untuk Bangsa

Pekerja sosial, pernah nyantri di UGM, peneliti demografi dan lingkungan, ngabdi di Universitas NU Kal-Sel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membanggakan Orde Baru

25 November 2018   10:40 Diperbarui: 25 November 2018   13:09 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, terkait Lapangan Kerja yang disebut-sebut SULIT ... ???

Jika disebut nganggur, karena sulit mendapatkan lapangan kerja, kok bisa makmur ya ?

Kok makmur? Lihat saja gaya hidupnya. Punya HP Samsung S8, kemana-mana naik Honda, kadang Yamaha, dan bahkan Mobil, mewah lagi.

Dulu, sepeda Phoniex saja itu sudah hebat. Sangat hebat. Ke pasar buat belanja kadang cuma jalan kaki, atau naik sampan, alias jukung.

Ndak ada cerita yang namanya duduk di cafe atau atau nongkrong restorant. Bajunya juga lusuh, kadang tak pakai sandel.

Anak sekolahan yang dari luar Jawa, saat akan ke pulau Jawa bisanya naik kapal laut. Bandara sepi. Tak ada mall, tak ada makanan Jepang. Semuanya sederhana, entah karena kemiskinannya atau karena kesederhanaannya.

Keempat, terkait harga Dollar yang kini terus melambung dan rupiah yang terus melemah ...

Memang, nilai mata uang di mana-mana memang begitu. Selalu ada fluktuasi. Meski begitu, walau dollar murah, nyatanya import kita kecil. Tidak seperti sekarang yang tiap hari datang. Artinya orang tetap belanja.

Dulu itu orang mau pergi haji susahnya minta ampun, walau dollar murah. Beda jauh dengan saat ini. Walau nilai dollar melambung, tetapi saat ini jika ada orang yang mau pergi haji butuh antri lama, di Kalsel bahkan di atas 20 tahun. Umrah pun antri dan mahal, tetapi tetap ramai.

Padahal semuanya bayar pakai dollar. Wisata keliling Eropa juga selalu ramai. Wisata religi juga meningkat, entah yang ke Vatikan atau yang ke Yerussalem.

Warga negara kita termasuk dari kampung pedalaman, sudah ke mana-mana, pakai pesawat. Bayar pakai dollar semua kegiatan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun