Mohon tunggu...
Syara Sundusiah
Syara Sundusiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa fakultas keguruan yang berminat di dalam bidang Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Perdagangan Internasional Bagi Ekonomi Makro di Indonesia

4 Oktober 2024   19:21 Diperbarui: 4 Oktober 2024   19:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Perdagangan Internasional Bagi Ekonomi Makro di Indonesia.

Perdagangan internasional memainkan peran yang krusial bagi perekonomian makro Indonesia, dan banyak masyarakat mulai menyadari dampak luasnya terhadap kesejahteraan negara. Sebagai sumber utama devisa, kegiatan ekspor Indonesia yang didominasi oleh komoditas seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan tekstil telah memberikan dorongan signifikan terhadap cadangan devisa negara. Ini sangat penting karena cadangan devisa tidak hanya membantu menstabilkan perekonomian, tetapi juga menjadi alat untuk membayar utang luar negeri dan membiayai impor yang esensial.

Namun, tidak semua orang melihat perdagangan internasional sebagai hal yang selalu menguntungkan. Beberapa pihak khawatir bahwa ketergantungan pada ekspor komoditas mentah dapat membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga di pasar global. Ketika harga minyak sawit atau batu bara jatuh, pendapatan negara pun terkena imbasnya. Di sisi lain, perdagangan internasional juga membuka pintu bagi inovasi dan teknologi baru yang sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Investasi asing yang datang sebagai dampak dari keterbukaan perdagangan juga memicu perdebatan. Sebagian besar masyarakat setuju bahwa investasi asing menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan infrastruktur, tetapi tidak sedikit pula yang khawatir bahwa dominasi asing di sektor-sektor strategis bisa mengurangi kedaulatan ekonomi kita. Apakah Indonesia benar-benar mendapat manfaat maksimal dari investasi ini, ataukah keuntungan besar lebih banyak mengalir ke luar negeri?

Selain itu, perdagangan internasional juga memengaruhi nilai tukar rupiah. Ketika ekspor meningkat dan kita mendapatkan lebih banyak dolar, nilai tukar rupiah cenderung menguat. Namun, ketika impor lebih besar dari ekspor, rupiah bisa melemah, yang berdampak pada daya beli masyarakat, terutama terhadap produk-produk impor yang mereka butuhkan.

Kita sebagai masyarakat perlu terus berdiskusi dan menilai seberapa jauh perdagangan internasional membawa manfaat langsung bagi kesejahteraan kita. Apakah sektor-sektor ekspor kita mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas? Apakah kebijakan pemerintah cukup mendukung diversifikasi ekonomi agar kita tidak hanya bergantung pada komoditas mentah? Dan yang terpenting, bagaimana memastikan bahwa kita tidak hanya menjadi pasar bagi produk-produk impor, tetapi juga memiliki industri yang kuat untuk bersaing di pasar global?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun