Mohon tunggu...
syarah syahlaya
syarah syahlaya Mohon Tunggu... -

kenalilah dirimu sendiri sebelum mengenal oranglain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biar Tuhan yang Menilai

31 Desember 2012   02:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mungkin awalnya akan terdengar sangat aneh, pro serta kontra. Bagaimana mungkin ini semua bisa terjadi ? aku pun tak mengerti. Awalnya hanya sebatas teman yang jail,Yang aku rasa itu hanya sekedar bercanda biasa. Ternyata lama-lama tingkahnya makin jail, komunikasi hampir setiap hari, hingga mulai memasuki ruang pikiran, ke perasaan sampai senyuman mulai menghiasi setiap hari ku. Tapi ketika itu sebelumnya aku fikir tidak ada yang berbeda dari kami, jadi aku sangat menikmati masa-masa pendekatan ini J. Hingga akhirnya aku baru sadar ada perbedaan yang sangat menonjol disini, keyakinan kami berbeda. Jujur ketika aku tau itu, semua yang aku rasakan dari awal, aku balikkan kea rah yang berbeda. Aku berusaha untuk menghentikan masa ini sebelum semuanya semakin rumit untuk aku hadapi kedepannya. Hubungan kami semakin hari, semakin jauh dan hilang. Aku mulai menjalani hidup aku bersama oranglain dan dia? aku tidak tahu tentang dia setelah itu.
Aku tidak mengerti apa ini yang dinamakan takdir atau hanya sekedar kebetulan ? ketika itu aku sedang jalan pulang bersama salah satu sahabatku, dan memang disaat itu keadaan aku sedang kurang baik, kami bertemu dengan tatapan, yang aku ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu, karena sepertinya perasaan ini masih ada dan tidak bisa untuk mengendalikannya dengan normal dihadapannya. Namun tiba-tiba dia menyapa ku dengan cara jail biasanya yang tak berubah sedikitpun, dan aku hanya tersenyum malu mendengarnya. Dia mengeluarkan binder di tasnya sambil menunjukkan tulisan besar di kertas catatannya “bernamakan ku” dan dia bilang, “ini serius”. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, aku hanya bisa salting dan pergi meninggalkannya pada saat itu. Dan mulai saat itu hubungan kami mulai membaik kembali, entah mengapa setiap hari aku selalu berlatih dikaca untuk menekankan perasaan aku, kalo nanti dia nyatain perasaannya, aku harus jujur tentang perasaan yang aku rasakan kepadanya tapi kita mempunyai dua tiang yang berbeda, mungkin lebih baik kita berteman
J. Semua entah mengapa sudah terfikirkan oleh ku. 3 Desember 2012 pukul 09.03 malam, tiba-tiba dia mengabari aku bahwa dia telah berada didepan kost-an aku karena ada sesuatu yang ingin dia ungkapkan. Semua hilang dan buyar! Semuanya bukan saja tersistematis tapi melenceng ke hati yang mungkin ini jujur, aku menerimanya, dengan wajah yang bahagia, senyuman yang mengembang dan hati yang tanpa beban. OMG dimana semua susunan kata-kata awal itu ? rasanya hilang dan terlupakan. awalnya serasa ketar-ketir buat menjalani hubungan yang sebelumnya aku belum pernah alami, tapi lama-lama aku merasakan toleransi dengan perbedaan ini sangat besar. Ketika malam minggu dia selalu kegereja untuk beribadah dan setiap hari ataupun ketika kami pergi dia selalu mengingatkan dan membawa aku ke mushola/masjid untuk beribadah disaat waktu sholat tiba. Aku sadar semakin kedepan hubungan ini, semakin banyak rintangan dan perbedaan serta pro dan kontranya, tapi aku juga sadar yang menjalani hubungan ini kami, dan kami tau harus dibawa kemana hubungan ini dengan baik agar semua rintangan ini mampu kami lewati bersama dan hanyalah tuhan yang pantas menilai dosa manusia J. Doa ku selalu , aku ingin memiliki imam yang kelak menjadi pemimpin ku, kejalan allah menuju surganya. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun