Jiwa yang rikuh penuh malu
Menatap putihnya lembaran kertas berdebu
Di atasnya sering kugambar titik titik dosa
Padahal senja sedang menyambut giliran
Ketika gelap malam menggantikan
Jiwa yang malu penuh berdebu
Mengering di lantai bumi-Mu yang terhampar
Kering kerontang sudah seluruh laju tak berwajah
Betapa sungguh panjangnya waktu dilalui
Membersihkan kotoran yang sering kubuang
Jiwa yang berdebu penuh malu
Tersentak ditelikung laku kayuh bayu nafsu
Betapa liar nian langkah ini berjalan
Tak satu pun dari tubuh lunglai ini bersisa
Kuledakkan semua partikel yang lama bersemayam
Jiwa yang lunglai kering kerontang
Bepergian dan terbang penuh lamunan
Tempat kedamaian yang jauh nian
Meneratas perjalanan penuh kelembutan Â
Halus lembut pesan-Mu mencabik hatiku
Bandung, 12 April 2023
Illustrasi : Jiwa Penuh Malu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H