Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Purnama

13 Juli 2019   01:29 Diperbarui: 13 Juli 2019   01:42 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tegur dan sapa adalah representasi suka
tanpa belenggu ia mengikat si nista
modal yang wajar bagi siapa pun saja
untuk merajut benang asmara cinta 

pasrah jiwa kini telah tercipta  
dari hulu hingga menuju hilirnya
tersisalah rela yang didamba
tanpa deras pinta dan butir air mata 

jarak dan masa sudah tak tersisa
menjulang setinggi di atap cita-cita
kulit dan isi terpisah varian yang sama
keduanya hanyalah persinggahan sukma 

lalu kupinta pada cahaya purnama
agar tetap saja berada di sana
tulus mengasuh kuntum bunga seroja
yang bertumbuh mekar di taman raja 

di setiap masa ada bilah suka duka
berhimpitan dalam jarak tersisa
beradu bersinggungan adanya
jadi warna warni hidup  semesta raya

pada purnama di hulu senja
dari hilirnya kulihat jingga
kupinta agar tak berdiam saja
lihatlah zaman penuh dinamika 

Cimahi, 13 Juli 2019

Syantrie Aliefya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun