Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita dan Gaya

29 Juni 2019   01:50 Diperbarui: 29 Juni 2019   02:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elok rupa penuh gaya
menjadi hiasan sepanjang masa  
so pasti berlaku sangat di anak muda
tapi jangan lupa, orangtua begitu juga 

rupa atau wajah atau seluruh tubuh si empunya
adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan
banyak yang menjadi lupa bahwa itu hanya titipan
tapi tak sedikit yang bersyukur atas pemberian-Nya 

tentang gaya yang mendukung performa
ia dikejar mati-matian, dituntut supaya harus ada
tak peduli halal dan haram cara memperolehnya
yang penting inilah saya, lihat gua yang penuh gaya 

masih tentang gaya yang menghabiskan banyak sekali biaya
di zaman kekinian bukan lagi bicara soal kebutuhan
ia sudah jadi budaya anak bangsa agar tetap penuh pesona
mending jika itu semua hasil jerih payah usaha dan berkarya 

tentang pejabat berpenampilan penuh gaya
juga menjadi stimulan yang kini jadi memaksa
jika daya dukung finansial dari gaji hanya sebegitu saja  
yang terjadi adalah mengambil paksa uang negara 

Padahal Tuhan tak pernah menitikberatkan
tolok ukur kesuksesan manusia dari gaya dan rupa
ia hanya penunjang bagi kesuksesan hidup dunia
namun banyak yang lupa bahwa itu hanya sementara 

Ada tolok ukur yang seringkali dikhutbahkan para imam
namun seringkali dilupakan oleh kebanyakan insan
hati yang penuh ketakwaan sebagai prioritas utama
dan kegemilangan dari jerih payah banyak berkarya 

Anak-anak bangsa yang lahir dari rahim ibu pertiwi
tugas besar bangsa ini bukan hanya sekedar pada rupa dan gaya
tapi membangun generasi penuh takwa kepada Tuhan-Nya
agar bangsa ini selalu tetap dalam kendali ridlo Robbnya

Cimahi, 29 Juni 2019

Illustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun