Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gurat Lintang

21 Juni 2019   03:00 Diperbarui: 21 Juni 2019   03:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapa lelaki itu menyukai irama pagi, saat semua pintu dibuka lebar menyambut senyum matahari, warna warni suara burung terdengar bersahutan di area taman menggantikan hewan penghuni malam yang berhenti bernyanyi, ada harap tumbuh di hati lelaki saat perhatian tertuju pada satu perempuan, pembawa sekuntum mawar berduri yang pandai menyembunyikan sekulum senyum, 

Betapa banyak teladan dari guratan lintang di waktu siang, tak ada yang yang disembunyikan tak terkecuali kerinduan yang jelas ditampakkan, merengkuh tangan perkasa yang menyambut kedatangan. Dari cara dekapannya, kurasa ada kemauan kuat seperti di tatap sorot mata yang dikelilingi jajaran alis hitam rapi berbaris, menjadi pelengkap mahkota keindahan mahakarya Sang Pencipta. Ada ketangguhan di dalam tubuh batinnya.

Betapa semilir angin yang bertiup di senja hari, membawa jejak ingatan pada kenang, berhenti di tubuh semampai perempuan yang kini menjadi sosok tersayang. Sikap setianya tak perlu lagi diragukan, baginya kerinduan adalah sebuah ikatan perjanjian.

Betapa makna kehadiran malam telah menjadikannya lelaki yang pantas dicintai sang kekasih, hela nafas pun beradu dalam dengan isak rindu yang tenggelam di pelukan kegelapan, yang tak berkesudahan. 

Cimahi, 21 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun