Apa kabarmu, rindu?
kuharap pesanku sudah terbaca satu-satu
aku bahagia merasakannya, tak ada lagi pilu, bahkan ragu
dan dalam sekejap saja aku sudah berada di sana, di sisimu
Oh ya, bumi dan langit adalah sepasang mahluk besar
Mereka menjaga kehidupan manusia di sepanjang perjalanan
Bagai kekasih mereka bergerak menjaga agar hidup tetap seimbang
Seperti tutur katamu padaku, itulah indahnya pertemuan yang disatukan
Indah sekali ketika tutur lisanmu mengatakan tentang hujan
Aku merasakan jatuhnya yang sesekali deras menghantam
Namun juga kerapkali jatuh dalam rupa bentuk embun berwarna temaram
Dan aku melihat bumi yang memunguti airmata langit yang dicurahkan
Ah, aku juga ingin bercerita tentang rembulan dan lautan
Betapa pertemuan antara mereka menjadi momentum keindahan
Kedua mereka bergerak saling mendekatkan diri masing-masing
Kamu tahu, mereka juga setia pada titah Tuhan untuk menjaga keseimbangan alam
Sebuah wujud harmoni keindahan yang tercipta dari tangan Yang Maha Perkasa, Tuhan
Di baris akhir lama sekali aku mencermati pilihan diksimu
Aku tak bisa berlama-lama menitipkan salam rindu pada sekelompok burung camar
Pernah terlintas aku merubah diri menjadi salah satu dari sekumpulan burung camar
Dan aku berharap kepiawaianmu bisa merasakan kehadiranku
Sebab, di antara mereka ada aku, yang fokus memerhati ada-mu
Cimahi, 29 Mei 2019
Di Fajar Ramadhan 1440
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H