Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siapa Pembela di Tanah Merdeka

20 Desember 2016   20:32 Diperbarui: 20 Desember 2016   20:42 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada serpihan di setiap bongkahan
luluh lantak menyebar di halaman
berserakan di taman kebangsaan
memporak poranda kebhinekaan

identitas menjadi politik tunggal
kepala mayoritas menjadi bebal
rasa sayang sudah tak tersisa lagi
jiwa yang kasih sudah tak ada lagi

bukan salah bunda mengandung
menjadi minor dilahirkan indung
siapa pembela di tanah merdeka
ketika mayor menjajah jiwa-jiwa

apakah harus menyalahkan bunda
yang bersusah payah melahirkan nanda
di tanah yang sama kita bahagia
bukan semata milik satu pihak saja

di tanah merdeka kita bersama
meraih cita sebagai anak bangsa
merajut cinta dalam bhinneka
mari bahagia dalam hidup bersama

dan surga bukan otoritas manusia
ia menjadi mutlak kewenangan Pencipta
bukanlah ia disebut sebagai Maha Kuasa
sebab kasih sayangnya untuk semua bangsa 

mari bermuara mencintai sesama
seperti diajarkan pada semua agama
hiduplah mulia sebagai manusia
untuk sebesar manfaat bagi sesama

Bandung, 20 Desember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun