Pada sila ketiga Persatuan Indonesia sebagai pesan moral yang sangat kuat bagi semua elemen bangsa agar tetap terus menjunjung tinggi rasa ukhuwwah Islamiyah dalam kerangka kebhinekaan Indonesia, sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sebagai tafsir dari prinsip musyawarah yang setelah dilakukan lalu mentawakalkan (mewakilkan) sekaligus mempercayakan sepenuhnya seluruh keputusan yang diambil kepada Allah.Â
Dan sila yang terakhir keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai aktualisasi dari sikap dan rasa keadilan bagi semua warga terutama dalam aspek sosial yang saya fahami sebagai pintu gerbang yang teramat besar mengaktualisasikan nilai-nilai dan konsep zakat untuk membangun kemakmuran dan kesejahteraan sosial untuk semua anak bangsa. Â Pada sila kelima ini saya sangat terheran-heran mengapa umat Islam tidak memberdayakan dan mengoptimalkan konsep ekonomi yang sudah jelas-jelas tertuang dalam Qur'an dan hadits Rasulullah SAW. Sebab konsep zakat bukan hanya sebatas kewajiban membayar zakat fitrah tahunan untuk membebaskan fakir miskin dari keterpurukan, namun lebih dari itu, konsep zakat mal atau zakat harta bisa menjadi konsep dan praktek ekonomi alternatif yang paling bisa dipertanggungjawabkan dan bisa menjadi pengganti pajak yang diberlakukan di Indonesia.
Seperti pada paragraf pertama dari tulisan ini, menjadi pribadi bijak yang menganut agama Islam dan hidup di Indonesia memang sesuatu yang tidak mudah, namun tidak akan pernah bisa tercapai jika energi positif untuk membangun kerahmatan untuk seluruh alam terus kita habiskan di arena pertempuran emosional yang sudah menyita hati dan pikiran.
Alangkah baiknya kita belajar menjadi pribadi yang bijak seperti bijaknya si hitam kopi, yang tak pernah berubah, ia utuh dan tetap terjaga kesejatian hitamnya walaupun seringkali pahitnya mendominasi seluruh isi cangkirnya.Â
Cimahi 27 Nopember 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI