Kemudian kita mencoba mengkondisikannya sebagai bangsa yang dewasa, sehingga kita merasa yakin dengan keburukan dan kekurangan wajah kita, dan kita tidak membelah cermin yang memberitahukan dengan detail seluruh keburukan, apalagi mengambil parang, golok atau pedang, untuk menghancurkannya. Dan lebih jauh, apakah sifat sejati bangsa ini adalah bangsa yang suka dengen kekerasan? Malu dong, kalau di satu sisi kita membenci kekerasan, tapi di sisi lain kita adalah pelaku kekerasan itu sendiri.
Walloohu a’lam bishshowwaab
Bandung, 07 Nopember 2016
Catatan : dipublikasikan juga Blog Pribadi dengan sedikit perbaikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H