Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terima Kasih Rindu

12 September 2016   17:09 Diperbarui: 12 September 2016   17:30 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

rintik di waktu senja meratap sejenak di tangisanmu
ia telah menjadi serupa gerimis di ujung mataku
selalu ada semangat ketika harap masih menjemputmu
mengintip di sela-sela wajah majnun sang perindu

bila esok masih bertajuk penantian
kiranya masih akan kau dengar lagu kerinduan
meskipun lunar-lunar sepi mewarna pagi
menyimpan seonggok luka di pahatan tadi

aku tak pernah memaksamau untuk tahu
sementara aku terjebak di pusaran rindu
sejumlah praduga yang jatuh entah dimana
menyeret pandangku menatap satu pesona

ya, dalam rindu ada bait-bait lagu
masih tersimpan rapi bersama jejak itu
rekahan dan serpihan bintang di angkasa
jatuh bersama puisi yang dipeluk masa

sungguh rintik hujan yang terus berjatuhan
menyadarkan aku pada satu kenangan
ketika pucuk malam menitipkan sebait rindu  
yang telah kutanam dalam-dalam di hatiku

Terimakasih rindu

Bandung, 12 September 2016

#efek setelah menikmati daging qurban

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun