Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Dawai Harpa

4 September 2016   02:36 Diperbarui: 5 September 2016   08:27 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lengkung dawai menari dalam liukan
digenggam jemari penuh kecemasan
masih terlihat seuntai ratna keindahan
dalam tiupan seruling pembebas malam 

masih ada harpa bersembunyi
ketika dunia terbakar dan menangis lagi
telinga yang tertutup menjadi tuli
ia tak lagi mendengar bau surgawi 

cahaya lampu dari dunia
akan padam ditikam fana
meskipun batu apinya terjaga
sebab khawatir mencengkram rasa 

katupkan suara di bibir tebalmu
agar cerita dan kata-kata meramu
dendangkanlah sebuah tembang
tentang jiwa yang selalu tenang 

Bandung, 04 September 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun