Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanda Kepulangan

1 Juli 2016   04:17 Diperbarui: 1 Juli 2016   05:18 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna ...
tak adakah yang lebih dahsyat dari rumpun pagi
yang berkitar memuja sang Aku di sudut sini
ciprat cahaya pun tak mampu leburkan mimpi
ketika senandung lagu menghampiri

Deru ...
gayutan nafas melemparkan sauh ke lautan
pada serenada yang tetap menggelayut malam
dalam ungkapan deret jejari ilalang
mengantar awan membawa gumpalan hujan

Kilat ...
bersahutan tak juga berhenti diam
mengantar halilintar berwarna hitam
berteriak menyapa di bumi gersang
membawa pesan peringatan Tuhan

Hening
tanpa suara percik butir hujan
yang ada hanya hampa mengisi ruang
menusuk lorong kosong di jantung malam
ketika dekatnya tanda kepulanganmu, wahai Ramadhan

Bandung, 01 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun