Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Jiwa yang Penuh Keikhlasan

17 Juni 2016   18:47 Diperbarui: 17 Juni 2016   18:52 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

betapa pun lipatan itu telah digenggam
kepingnya masih tersisa di pucuk dedaunan
lalu, untuk apakah engkau tetap asyik bermuram
sementara ranting kering tetap jatuh berguguran

bukan tak bisa menghentikan durja muram
yang selalu saja menggoda si entah diam
namun apa daya si jiwa merajuk lagu geram
hingga terabai semua rupa indah pualam

ia menjadi temaram di musim kelam
ranting yang gugur terbawa angin laluan
namun masih tetap kupercayakan
jika muram itu akan berkesudahan

ketika entah menyapa muram
ia berandai bisa menjadi malam
di hujung laku tertata ketulusan
menjadi pena yang penuh kesadaran

lalu rinduku menggugah nyanyian
berlari mengejar permata manikam
ternyata ia tersimpan penuh nyaman
di jiwa-jiwa yang penuh keikhlasan

#Ramadan_penuh_ampunan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun