kidung serunai di bentang pagi
nyaring berdenting membuka hari
menyambut senandung dawai-dawai suciÂ
berirama bergelora tinggalkan sepi
embun berjatuhan menyapa pagi
pertanda tercerabutnya racun bumi
menghias nafas peradaban insani
persembahkan sujud penuh bakti
bergetar lubuk hati di setiap pagi
menghitung debu dosa yang terlalui
terbenam terkaram di semenanjung kini
hempaskan semua di renung diri
tersungkur pundak bahu yang tinggi
tika memilah jejak-jejak keburukan hati
enyahlah tiap prasangka yang meracuni
menghambat perjuangan sikap laku diri
Â
tetapkan hati untuk tetap terus berbakti
abaikan semua duri yang terinjak kaki
Tuhanmu tetap menyertai kini dan nanti
hingga engkau raih Ridho-Nya yang sejati
teguhkan hati di hening pagi hari
terus melaju menjalani takdir menapaki
memapah rengkuh sembah bakti insani
menjalani seluruh amanah-Mu Yaa Robbi
Bandung, 27 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H