Saat berdiri di pintu perbatasan
 desah nafas tersusun rapi berirama
 sedikit ragu menyeret kaki yang lunglai
 hanya memandang di megah sebuah tugu
 Entingkong - Malaysia
 hanya jeda yang hentikan bimbang
 berdiri saja di persimpangan
 sisi kemakmuran sebuah negeri
 yang berapi-api sejahterakan warga
 dan sisi kegalauan negeri yang lain
 yang tetap semangat menjadi pencuri
 di negeri penuh korupsi
 tempatku, kini, tinggal
 Sintang, 21 April, tiga tahun lalu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!