aku yang tak pernah ada
di antara dinamika rerupa warna
dibias binar garis-garis bercahaya
aku tak berada di ruang muka
aku yang tak pernah ada
di antara riuh rendah gemuruh pesta
diayun gelombang bias warna cahaya
aku tak bernyawa di bingkai rasa
aku yang tak pernah ada
di antara serpih cabikan sela dan jeda
digiring runtun zaman diasuh keping masa
aku tak berjiwa di tengah rimba
aku yang tak pernah ada
di antara batas deret untai nusa
dipeluk bekapan rindu didekap aroma cinta
aku tak bertahta di singgasana
aku yang tak pernah ada
di antara riwayat lakon kisah cerita
dilekuk jeruji tapak dibius manja
aku tak berhasrat di hulu dada
aku yang tak pernah ada
di antara pekak bising gelombang suara
dihimpit dinding waktu di baris bilik nama
aku tak berdaya di runtuh palung jiwa
aku yang tak pernah ada
di antara hakikat berada dan esensi tiada
dibakar asa di tumpukan panas bara
aku tak berupa di deret berbisa
Palangkaraya, 28 Januari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H