Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisik Hati

27 Januari 2016   23:31 Diperbarui: 29 Januari 2016   12:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jika ingin membangun kembali peradaban jiwa
dalam puing istana yang sudah porak poranda
sungguh memang tak mudah jika para punggawa
tak siap dan bersedia melakukan kerjasama

tajamnya sebilah pedang tajam yang terhunus
jika ia hanya tergeletak diam lemas terbaring
tak kan sanggup lepas dan lalu menebas
sekalipun pada rapuhnya daun dan kering ranting

jadikan lisan yang fasih mendamaikan hati
agar mampu menghentikan kecamuk perang
sepahit apa pun kebenaran jika tersampaikan
ia akan sanggup obatkan gelisah dan dendam

cukuplah alasan Alllah menurunkan Adam
semata-mata bukanlah untuk sebuah permainan
namun dominasi sifat rububiyah rahman rahim-Nya
yang telah mengalahkan semuanya

sudah saja kawan, mari kita bergandengan
kita bangun peradaban bumi dengan kedamaian
membangun keikhlasan setinggi misal bintang
dan kepada sesama menebarkan cinta dan kesadaran

Palangkaraya, 27 Januari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun