Mohon tunggu...
Syanindita Namara
Syanindita Namara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia 2016

Selanjutnya

Tutup

Money

Business Model Canvas Vegan Parfum "Aoede Perfumerie"

29 Mei 2019   18:49 Diperbarui: 29 Mei 2019   19:28 2367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FUTURE DEVELOPMENT

PENDAHULUAN

Sebagian besar dari produk perawatan dan kecantikan pribadi sehari-hari yang kami gunakan mengandung bahan-bahan yang membahayakan dan membunuh hewan dalam proses pembuatannya. Masih banyak konsumen tidak menyadari permasalahan ini, namun produk dari shampoo, lipstick hingga parfum seringkali mengandung bahan yang bersumber dari hewan, atau diuji pada hewan untuk membuktikan bahwa mereka aman untuk digunakan pada manusia. Hingga kini, tentu saja masih ada produk kosmetik yang menggunakan bahan baku hewani. Jika bahan baku tersebut diperoleh tanpa menyakiti hewan, maka produk tersebut tergolong cruelty-free. Tidak hanya soal gaya hidup, namun konsep vegan juga berlaku pada produk kosmetik. Klaim vegan ini berarti bahan baku dan pengujiannya sama sekali tak melibatkan hewan. Selama beberapa tahun terakhir kesadaran mengenai cruelty-free dan vegan pada produk kosmetik telah meningkat, namun sampai hari ini praktik kejam tersebut masih terus berlanjut.

The Economist mendeklarasikan 2019 sebagai tahun vegan, melaporkan bahwa seperempat milenial mengidentifikasi dirinya sebagai vegan atau vegetarian. Permintaan akan semua hal vegan ini telah membuat industri lain memperhatikan, terutama kecantikan. Seperti yang sudah diketahui, kulit adalah organ terbesar dalam tubuh, dan lebih dari 60% dari apa yang Anda pakai diserap ke dalam aliran darah, organ, dan sel lainnya. Sehingga telah ada sebuah upaya untuk menghindari bahan kimia berbahaya agar tidak bersentuhan dengan kulit. Parfum merupakan produk yang digunakan setiap hari, namun masih banyak brand parfum yang masih melibatkan hewan pada proses produksi maupun bahan utama yang digunakannya. 

Saat ini, diperkirakan 83 persen wanita memakai parfum, dan pria sebanyak 63 persen. Ketika mempertimbangkan sejumlah besar orang yang membeli parfum, dan menambahkan fakta bahwa banyak produsen parfum terbesar menggunakan bahan-bahan yang membahayakan hewan. Maka pengaruh yang didapat dari praktik kejam tersebut baru bisa diarasakan. Selain itu, masih terdapat miskonsepsi di dunia parfum dimana botol yang dipakai berbentuk transparan. Sedangkan ketika melihat kandungan dari parfum, apabila terekspos dengan cahaya akan menyebabkan cairan di dalamnya beresiko terhadap degradasi cahaya yang menyebabkan cairan parfum berubah warna dan merubah kandungan di dalamnya. Maka dari itu, kami berupaya mengatasi masalah tersebut dengan mengemaskan parfum menggunakan gelas matte yang terbuat dari recycled glass untuk menghindari kandungan parfum dari cahaya. 

Dampak lingkungan utama dari produksi kaca disebabkan oleh emisi atmosfer dari kegiatan peleburan. Pembakaran gas alam / bahan bakar minyak dan dekomposisi bahan baku selama pencairan menyebabkan emisi CO2. Ini adalah satu-satunya gas rumah kaca yang dipancarkan selama produksi kaca. Kaca daur ulang mengurangi emisi dan konsumsi bahan baku, memperpanjang umur peralatan pabrik, seperti tungku, dan menghemat energi.Kaca dapat didaur ulang berulang kali tanpa kehilangan kualitas atau kemurnian. Untuk setiap ton gelas yang didaur ulang, lebih dari satu ton bahan baku disimpan. Kaca daur ulang disubstitusi hingga 70% dari bahan baku yang digunakan untuk membuat gelas baru. Diperkirakan 80% dari wadah gelas yang dipulihkan dibuat menjadi botol kaca baru. Maka dari itu, Aoede Perfumerie bertujuan untuk menciptakan parfum yang berkonsep vegan, cruelty free, dan sustainable untuk memberikan solusi pada masalah-masalah tersebut dalam bentuk fragrance.

BUSINESS MODEL CANVAS

Business Model Canvas adalah sebuah model bisnis gambaran logis mengenai bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menghantarkan dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder,  2010).  Canvas ini membagi business  model  menjadi  9  buah  komponen utama, sebagai berikut, (diurut dari  kanan ke kiri) Customer Segment, Customer Relationship, Customer Channel, Revenue Structure, Value Proposition, Key Activities, Key  Resource, Cost  Structure, dan Key Partners.

1. Customer Segments

Customer segments adalah kelompok target konsumen yang akan kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Pelanggan merupakan inti dari suatu bisnis, karena tanpa adanya pelanggan maka perusahaan kita tidak dapat berjalan ataupun bertahan. Pada jenis segmen ini, kami membedakan segmen pasar kami masing-masing sebagai niche market dimana brand kami menyesuaikan produk sesuai kebutuhan pelanggan dan masalahnya. Segmen ini sangat sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh brand Aoede Perfumerie, karena kami hadir dengan menawarkan jenis parfum yang berbeda dengan pilihan pada umumnya dengan menghadirkan parfum vegan dan cruelty-free. Kami menetapkan target konsumen kami yaitu masyarakat millenial (umur 20 - 37 tahun) yang memiliki pemikiran terbuka terhadap masalah lingkungan yang terjadi sehingga memiliki ketertarikan untuk menggunakan parfum yang termasuk vegan dan cruelty-free.

2. Value Proposition

1. Vegan

Pada Value Proposition kami memfokuskan pada nilai yang diberikan kepada pelanggan, apa yang bisa kami tawarkan dari produk yang menjadi nilai tambahan daripada produk lain yang sudah ada di pasar sehingga menghasilkan keunggulan kompetitif. Nilai vegan merupakan nilai yang kami tawarkan melalui produk parfum kami dikarenakan bahan-bahan baku yang digunakan dalam proses produksi (essential oil) dipastikan merupakan bahan-bahan yang tidak berasal dan tidak diekstrak dari hewani. Melainkan hanya berasal dari tumbuhan. Aoede Perfumerie sebagai brand vegan akan meningkatkan kesejahteraan dan keselataman hewan dari proses produksi industri kosmetik yang biasanya mengeksploitasi sumber daya yang dihasilkan oleh mereka.

2. Cruelty-Free

Aoede Perfumerie merupakan brand cruelty-free dimana dalam proses produksi parfum kami dapat dipastikan bahwa tidak akan ada pengujian yang dilakukan terhadap hewan. Proses produksi yang akan kami lakukan secara intensif tidak akan melibatkan maupun membahayakan keselamatan hewan. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara long-term.

3. Sustainable

Dalam menjalankan bisnis ini, kami mempertimbangkan eco-footprint yang dihasilkan dalam proses pembuatan produk kami. Melihat pengaruh negatif yang dihasilkan dari manufaktur kaca yang menjadi salah satu bahan utama kami, maka kami berupaya untuk mengurangi jejak eksternalitas negatif yang kami hasilkan dengan cara menggunakan recycled glass dibanding melakukan manufaktur kaca untuk botol-botol yang digunakan Aoede Perfumerie. Dengan menggunakan recycled glass, kami bisa memilih untuk tidak merusak lingkungan dan berkontribusi terhadap pemulihan lingkungan dari manufaktur kaca yang berbahaya tadi. 

4. Charitable

Untuk setiap pembelian parfum Aoede Perfumerie, kami mendonasikan sebanyak 10% dari profit yang kami peroleh kepada NGO Animal Welfare Institute. Animal Welfare Institute merupakan organisasi yang bergerak dibidang kesejahteraan dan keselamatan hewan dan memiliki sejumlah animal program yang salah satunya berfokus kepada menyelamatkan hewan-hewan yang digunakan sebagai objek uji coba dalam laboratorium. Hal ini kami lakukan untuk mendukung tujuan awal kami yaitu untuk mengurangi dan menyelamatkan hewan-hewan yang terlibat dalam proses produksi di industri kosmetik. 

4. Technology

Dalam kemasan botol parfum kami, terdapat barcode yang dapat di scan yang akan mengarahkan pelanggan ke situs web kami yang sudah didesain untuk memberikan informasi mengenai parfum kami secara detil. Informasi yang didapat dari situs web kami setelah melakukan scan barcode berupa latar belakang dari brand kami, visi misi dari brand Aoede Perfumerie, value proposition yang kami tawarkan, dan juga deskripsi scent dari parfum kita beserta dengan essential oil yang digunakan untuk menghasilkan rasio top note, middle note, dan base note.

3. Channels

1. Awareness

Pada tahap ini, perusahaan memulai meningkatkan kesadaran (awareness) pelanggan atas produk yang ditawarkan. Untuk memperkenalkan produk kita kepada publik, kami akan menggunakan media sosial seperti Instagram & Youtube dalam bentuk konten visual mengenai produk yang kami tawarkan. Selain media sosial, kami juga mengandalkan Word of Mouth, dari pelanggan yang sudah membeli produk kami bisa lalu menyampaikan kepada pertemanan dalam ruang lingkupnya mengenai produk kami.

2. Evaluation: 

Tahap evaluation merupakan tahap dimana perusahaan akan membantu pelanggan untuk mengevaluasi proposisi nilai yang ditawarkan. Untuk meyakinkan pelanggan atas nilai yang ditawarkan dari produk SORA, kami akan menggunakan sosial media sebagai wadah untuk menyalurkan konten beserta informasi lengkap mengenai produk kami. Informasi yang akan disampaikan melalui Instagram yaitu kelebihan dari parfum kami, informasi mengenai kandungan-kandungan parfum yang masih membahayakan hewan dan juga perbandingan antara produk kami dengan produk parfum lainnya. Kami akan menekankan kelebihan-kelebihan dari produk kami bahwa produk Aoede Perfumerie menekankan nilai vegan, cruelty-free, dan sustainable.  

3. Purchase: 

Pada tahap ini, channel untuk memungkinkan pelanggan membeli produk yang ditawarkan akan ditetapkan. Aoede Perfumerie akan menjual produk kami melalui saluran Online dan Offline. Penjualan yang dilakukan secara Online akan dilakukan melalui website official kami, dimana proses transaksi pembelian akan dilakukan. Selain itu, Aoede Perfumerie juga akan membuka penjualan secara Offline yaitu pada Bazaar "Happiness Festival" yang akan diselenggarakan setiap tahun pada bulan April, yang merupakan bazaar yang memiliki tema sustainability yang cocok dengan brand kami.

4. Delivery:

Pada pembelian yang dilakukan secara online maka untuk menyampaikan produk kami kepada pelanggan, kami akan menggunakan jasa kurir yang menggunakan Real-Time Update dimana kurir akan memberikan pesan secara real time mengenai titik keberadaan produk dalam proses pengiriman. Berdasarkan penelitian yang sudah kami lakukan, jasa kurir yang kami gunakan untuk mengirimkan produk kami kepada pelanggan yaitu J&T dan NinjaVan Express. Untuk pengemasan kurir, kami akan mengirimkan produk dengan memastikan agar produk tidak pecah pada proses pengiriman.

5. Aftersales:

Tahap terakhir pada Channels bertujuan untuk menunjukkan bagaimana perusahaan memberikan dukungan purna jual kepada pelanggan. Dukungan aftersales yang kami lakukan yaitu adanya Customer Assistance dan Return Policy. Dukungan Customer Assistance merupakan bantuan yang dilakukan oleh kami kepada pelanggan apabila ada sebuah informasi yang perlu ditanyakan mengenai produk yang ditawarkan. Bantuan tersebut akan kami lakukan melalui platform email usaha bisnis kami khusus untuk customer support. Selain itu, kami juga memberi dukungan purna jual dalam bentuk Return Policy yang akan dilakukan apabila produk yang diterima oleh pelanggan rusak atau cacat dalam proses pengiriman, untuk menangani permasalahan tersebut pelanggan dapat menukar balik produk yang cacat tersebut untuk produk baru. Return Policy berlaku hingga 3 hari setelah produk sampai ke konsumen.

4. Customer Relationship

1. Personal Assistance

Dalam customer relationship, kami bertujuan untuk membangun hubungan tidak hanya untuk mendukung keberlanjutan dari hubungan untuk melacak perjalanan pembelian dari pelanggan dan membantu mereka jika dibutuhkan, namun dengan fokus pada penekanan membangun hubungan kami dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk, dengan cara melibatkan mereka dalam menciptakan nilai dalam produk. Hubungan ini juga dibentuk agar kami dapat membantu pelanggan dalam bentuk customer service. Usaha kami agar hal ini terwujud adalah dengan menggunakan platform seperti Direct Message Instagram, Line, dan Email untuk mempermudah pelanggan menghubungi kami.

2. Communities

Untuk mengembangkan brand kami, Aoede Perfumerie akan membangun sebuah komunitas untuk pelanggan-pelanggan kami sehingga dengan komunitas ini pelanggan kami dapat menyalurkan dan mengkomunikasikan segala hal tentang Aoede Perfumerie pada sebuah platform. Komunitas pelanggan-pelanggan tersebut akan kami berikan nama #AoedeScent. Komunitas online juga dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Brand Community juga dapat memberikan konten di sekitar produk kami, sehingga meningkatkan awareness untuk Aoede Perfumerie sekaligus menjadi ambassador bagi brand kami. Aoede Perfumerie akan membuat sebuah blog pada halaman website kita, dimana artikel mengenai beauty products especially perfumes akan ditulis secara bulanan dan juga sebagai platform dimana pelanggan kami dapat membahas bersama mengenai brand kami.

5. Revenue Streams

Arus pendapatan dari usaha kami akan berasal dari penjualan produk kami. Mekanisme harga yang kami tetapkan adalah Fixed Pricing dengan List Price, dimana harga daripada suatu produk sudah ditetapkan dan tidak bisa ada proses negosiasi.

6. Key Activities

Key activity merupakan kumpulan proses kegiatan yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Key Activity didefinisikan sebagai aktivitas kunci yang menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Beberapa aktivitas inti yang dilakukan oleh usaha kami adalah:

1. Control of production and manufacturing

Tentunya dalam menjalankan usaha ini, kami menjalankan proses produksi serta mengatur proses manufaktur produk kami. Tahap ini difokuskan pada mendapatkan bahan-bahan produksi yang diperlukan secara keseluruhan. Setelah menemukan semua supplier dan vendor yang dibutuhkan, kami memulai proses manufacturing produk kami yang dilakukan sendiri oleh owner bisnis kami secara hand-made.

2. Product and packaging design

Dalam proses produksi, kami juga merencanakan desain untuk produk kami. Kami memberikan diferensiasi pada produk kami yang berbeda dengan parfum lainnya yaitu botol parfum yang tidak transparan guna tidak merusak kandungan parfum dari cahaya matahari. Dengan itu, kami juga menekankan konsep classic dan timeless pada botol produk kami untuk memberikan kesan bahwa produk kami terasa familiar ketika dilihat namun juga berkesan di mata pelanggan.

 3. Creating a branding strategy

Kami juga merencanakan konsep dan strategi branding yang akan digunakan oleh usaha kami. Brand Aoede Perfumerie menawarkan konsep utama vegan dan cruelty free sehingga value tersebut perlu ditekankan pada setiap aspek branding kami. Branding kami akan menekankan tujuan dari usaha ini yaitu untuk memberikan komunitas yang menggunakan parfum pada kesehariannya sebuah opsi lain yang tidak melibatkan hewan dalam proses produksi produk kosmetik yang mereka pakai. Visi branding kami yaitu untuk tidak hanya menjual produk kami, namun memberikan awareness kepada customer kami dan juga memberikan nilai lebih pada produk kosmetik parfum yang mereka pakai setiap harinya. Penekanan akan nilai-nilai tersebut yang akan kami salurkan dalam strategi branding kami. 

4. Marketing and promotion of the product

Setelah menetapkan strategi branding, kami pun melakukan perencanaan atas promosi dan marketing yang akan dilakukan. Strategi marketing kami dilakukan melalui social media dan juga word-of-mouth. Nilai-nilai yang ditawarkan oleh brand kami akan disalurkan melalui promosi di berbagai media sosial kami seperti Instagram dan Youtube. Dalam akun instagram, kami akan menyediakan informasi berupa visual konten pada Instagram kami. Selain itu kami juga akan membuat video berdurasi satu menit mengenai informasi dan kelebihan dari produk kami, dimana video ini akan kami post di akun instagram serta youtube kami. Selain melakukan promosi melalui media sosial, kami juga akan bekerja sama dengan para micro influencer dengan cara mengirimkan produk kami kepada mereka untuk mereka post dan review di media sosial mereka.

5. Manage website, online orders and the distribution of the product

Dalam mengelola usaha, kami juga perlu mengatur penjualan kami yang dilakukan secara online melalui website official kami. Konsumen dapat melakukan pemesanan produk melalui website bisnis kami. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan sistem transfer bank untuk memudahkan para konsumen. Pendistribusian produk akan dilakukan melalui jasa kurir seperti J&T dan Ninja Van. Dengan menggunakan jasa kurir ini kami dan konsumen akan mendapatkan Real-Time Update, dimana kurir akan memberikan pesan secara real time mengenai titik keberadaan produk dalam proses pengiriman.

6. Managing financial account

Pada tahap ini, kami akan memfokuskan seluruh transaksi penjualan kami beserta dengan aspek keuangan kami secara keseluruhan. Segala hasil dari penjualan dan pengeluaran untuk produksi akan dipertimbangkan untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. 

7. Key Resources

Setiap model bisnis memerlukan Sumber Daya Utama yang menjadi kunci bagi usaha kami dalam menawarkan value proposition, menjalin hubungan dengan konsumen dan supplier untuk mendapatkan profit yang diharapkan. Sumber Daya Utama yang menjadi kunci jalannya bisnis kami, dibagi menjadi empat jenis, yang pertama physical yaitu essential oil yang tidak berasal dari hewan, bahan recycled glass untuk kemasan, dan juga packaging. Kedua adalah intellectual resources yaitu penggunaan media sosial untuk menyalurkan brand identity dan brand story dengan tujuan mendiferensiasikan produk Aoede Perfumerie dari produk lain yang ada di pasar dengan menekankan value proposition yang kami tawarkan. Ketiga adalah financial, sumber daya keuangan kami merupakan startup cost dari owner Aoede Perfumerie sendiri sebagai initial investment. Keempat adalah sumber daya intellectual yaitu rang-orang yang bekerja dibalik pembuatan produk, seperti pembuatan botol recycled glass kami, kurir pengantar barang dan kontribusi langsung dari kami dalam sebagian besar aktivitas yang dijalankan.

8. Key Partners

Key Partners menggambarkan jaringan pemasok dan mitra utama yang bekerja sama dengan perusahaan agar Model Bisnis dapat berfungsi dan berjalan dengan lancar. Kami melakukan tiga jenis kemitraan dalam bentuk Main Partners, Main Suppliers, dan Partnership dengan Non-Competitors. Hubungan Main Partners akan dilakukan bersama jasa pengiriman yaitu J&T untuk memastikan penyampaian produk kami kepada pelanggan. Mitra Main Suppliers dilakukan bersama supplier essential oil kami dan supplier recycled glass yang digunakan untuk kemasan kami. Hubungan Partnership dengan Non-Competitor dibangun untuk mendukung penjualan dari produk yang kami tawarkan. Bentuk aliansi strategis dengan non-competitor yang kami lakukan adalah dengan Influencer dan juga dengan NGO yang bergerak di bidang perlindungan hewan. Partnership bersama Influencer dilakukan unutk memperluas scope pelanggan kami dan menyebarluaskan produk kami serta meningkatkan penjualan. Selain itu partnership yang dilakukan oleh NGO dilakukan untuk mengembangkan human network yang memiliki tujuan yang sama dengan brand kami dan sekaligus menguatkan branding kami untuk melindungi hewan dari bahayanya produksi kosmetik.

9. Cost Structure

Struktur biaya menjelaskan biaya-biaya yang paling penting dan paling mahal dalam bisnis model Aoede Perfumerie. Biaya terpenting yang kami maksud adalah biaya yang dikeluarkan dalam key activities kami untuk menciptakan dan memberikan nilai (value proposition), mempertahankan hubungan pelanggan (customer relationship), menghasilkan pendapatan (revenue). Kami membagi struktur biaya menjadi tiga, yang pertama production cost. Dalam bagian produksi parfum itu sendiri, yaitu essential oil sebagai bahan utama dan recycled glass untuk kemasan. Kedua adalah marketing cost yaitu biaya pemasaran yang menyangkut endorsement kepada influencer, advertising cost dalam bentuk digital marketing yaitu pemasangan iklan digital. Ketiga adalah Packaging Cost yaitu biaya yang akan dikeluarkan untuk bahan-bahan packaging yaitu box parfum serta kemasan untuk pengiriman produk.

PENUTUP

Tanpa diketahui, industri kosmetik masih dipenuhi dengan praktik-praktik ilegal yang membahayakan keselamatan dan kehidupan hewan. Selain itu, masih banyak miskonsepsi dalam industri parfum dimana produksi biasanya dilakukan menggunakan botol kaca transparan, sedangkan apabila kita melihat kandungan parfum apabila terkena cahaya matahari akan merubah kandungan parfum tersebut dan bahkan merubah warnanya. Sehingga bau yang dihasilkannya juga akan berbeda dengan waktu pertama kali dibeli. Maka dari itu, Aoede Perfumerie hadir dengan ide bisnis berupa parfum yang dalam proses produksinya tidak melibatkan dan membahayakan keselamatan hewan, hadir dengan botol kaca yang berasal dari kaca yang tertutup matte agar tidak merusak kandungan parfum itu sendiri dan juga ramah lingkungan karena tidak melakukan produksi botolan kaca yang menyebabkan emisi CO2 namun dengan menggunakan recycled glass. Sehingga dengan pilihan-pilihan parfum yang ada di luar sana, Aoede Perfumerie_ menawarkan preferensi parfum yang selain vegan, cruelty-free, dan sustainable namun juga melakukan charity atas penjualan kami kepada organisasi yang bergerak untuk menyelamatkan hewan. Aoede Perfumerie merupakan solusi dan pilihan yang tepat atas masalah-masalah yang mengelilingi industri kosmetik terutama parfum dan merupakan pilihan yang tepat bagi conscious consumer yang peduli dengan lingkungan dan juga hewan. 

Oleh : 

Syanindita Namara Anindya

1606925943

Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga

Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Indonesia

#KewirausahaanStrategik #FIAUI #NIAGAUI16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun