Wanita itu separuh abad, memanggul bungkuk
Mengumpul ranting kering, penyambung hidup
Tegapnya berlalu di mamah renta
Meski kobar semangat setara praja
Tertatih dia menebar benih
Pada sawah-sawah pemeram kerinduan pada hujan
Sedang capung, belalang mencumbu batang padi
Sejenak mesra kemudian pergi
Dia berselingkuh dengan ilalang kering padang tetangga
Simbok kembali menyeret langkah
Susuri jalanan setapak ular membasah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!