Mohon tunggu...
Syanando Adzikri
Syanando Adzikri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Ingin mencari dan menshare ilmu + gagasan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Syaikh Muhammad Musthafa Azami Biografi dan Kiprahnya dalam Menangkis Serangan Orientalis

15 Maret 2024   16:27 Diperbarui: 15 Maret 2024   16:36 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi: Desertasi Syaikh Musthafa Azami saat menempuh Doktoral di Universitas Cambridge 

Syaikh Muhammad Musthafa Azami, merupakan seorang ulama' hadis kontemporer, dan pengkaji manuskrip-manuskrip kuno, terkhusus al-Qur'an dan hadis. Beliau lahir di kota Mano, India utara (Sekarang Negara Bagian Uttar Pradesh, India), pada tahun 1932 M.

 Ayah beliau merupakan seorang ilmuwan yang sangat membenci kolonialisasi Inggris di negerinya, sehingga ia tidak menyukai bahasa Inggris. Maka dari itu, ayah beliau mendorong untuk mempelajari bahasa Arab.

Dokumentasi pribadi: Syaikh Musthafa Azami
Dokumentasi pribadi: Syaikh Musthafa Azami

Pada masa SMA Syaikh Musthafa Azami pindah sekolah ke madrasah yang mengajarkan bahasa Arab. Setelah menamatkan madrasahnya, Beliau melanjutkan studinya di Darul Ulum Deobandi, di kota Deoband, distrik Suharanpur, negara bagian Uttar Pradesh, India. Beliau kemudian menamatkan studinya pada tahun 1952 M. Adapun guru beliau yang paling terkenal di Darul Ulum ialah Syaikh Hussen Ahmad al-Madamy seorang ulama' hadis. Adapun Darul Ulum Deobandi (College of Sience Deoband) ialah merupakan perguruan besar di India, yang diantaranya memiliki fakultas-fakultas Studi Islam.

Selanjutnya pada tahun 1952 M, Syaikh Musthafa Azami melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir, dengan mengambil jurusan Tadris (Spesialis guru bahasa Arab). Beliau menamatkan studinya pada tahun 1955 M, dan memperoleh Ijazah al-Alamiyah (Sertifikasi Internasional lisensi mengajar). Kemudian beliau kembali ke India.

Pada tahun 1956 Syaikh Musthafa Azami bekerja menjadi guru bahasa Arab  bagi orang luar Arab dan menjadi sekretaris pengurus perpustakaan Nasional di Qatar (Darul Kutub al-Qathariyah).

Pada tahun 1964 beliau melanjutkan studi di Universitas Cambridge, Inggris. Dan pada tahun 1966 M, Syaikh Musthafa Azami mendapat gelar doktoral Ph.d, dari Universitas Cambridge, dengan Desertasi yang berjudul "Studies In Early Hadith Literature".

Pada tahun 1966, beliau kembali ke Qatar untuk melanjutkan pekerjaannya tersebut. Namun pada tahun 1968 beliau mengundurkan diri dari pekerjaannya, dan pindah ke kota Makkah untuk menjadi dosen Pascasarjana jurusan Syariah dan Studi Islam di Universitas Ummul Qura', Makkah, Arab Saudi (dulu namanya Universitas King Abdul Aziz).

Pada tahun 1973 beliau pindah mengajar ke Departemen Studi Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas King Saud, Riyadh. Beliau mengajarkan studi hadis. Dan diantara murid beliau yang terkenal dan berasal dari Indonesia ialah Dr. Ali Musthofa Ya'qub 

Syaikh Musthafa Azami juga pernah memenangkan hadiah Internasional King Faisal dalqm bidang Studi Islam. Beliau mendapatkan hadiah lantaran reputasi ilmiahnya yang tinggi dan patut untuk di apresiasi, pada tahun 1980.

Syaikh Musthafa Azami memiliki banyak karya ilmiah. Adapun karya ilmiah beliau antara lain:

1. Diraasaat fii al-Hadist an-Nabawy wa Taariikh Tadwiinih (Sejarah kajian hadis dan sejarah kodifikasinya).

2. Manhaj an-Naqd 'Inda al-Muhaddistin (Metode kritik menurut para ulama' hadist). Pada kitab ini, beliau menambahkan kutipan kitab Mukhtashar at-Tamyiiz karya Imam Muslim.

3. Diraasah an-Naqdiyyah li Kitab Ushuul asy-Syari'ah al-Muhammadiyyah-Syaakt (Kajian kritis buku "The Islamic Law" karya orientalis Joseph Schacht).

4. Taariikh Tadwiin Al-Qur'an al-Kariim (Sejarah kodifikasi Al-Qur'an al-Karim).

5. An-Nash Al-Qur'any al-Khaalid 'abr  al-'Ushuur (Nash Al-Qur'an yang abadi sepanjang masa). Pada kitab ini beliau membuat perbandingan 17 mushaf al-Qur'an kuno yang beliau kumpulkan dari berbagai negara. Adapun surah yang dijadikan perbandingan ialah surah al-Isra'.

6. Selain itu beliau juga mentahqiq kitab hadis diantaranya: Shahih Ibnu Khuzaimah, al-Muwattha' imam Malik, Sunan Ibnu Majah, at-Tamyiiz imam Muslim, al-Ilal Aly bin al-Madiny, al-Maghazy Rasulillah karya Urwah bin Zubair.

Desertasi Syaikh Musthafa Azami yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh murid beliau, yaitu Dr. Ali Musthafa Ya'qub 
Desertasi Syaikh Musthafa Azami yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh murid beliau, yaitu Dr. Ali Musthafa Ya'qub 

Syaikh Musthafa Azami sangatlah kritis dalam membantah pemahaman orang-orang Orientalis yang sengaja menyerang Al-Qur'an dan Hadis Rasulullah saw, terutama terkait tentang pembuktian bahwa hadis merupakan bersumber langsung dari Nabi saw, tanpa diada-adakan. Beliau berhasil membungkam pendapat-pendapat para Orientalis seperti Ignaz Goldziher, Josep Schacht, A.J. Wensink, dll, serta beliau membuktikan bahwa pendapat mereka adalah tidak benar dan tidak ilmiah. Para Orientalis meneliti hadis hanya berdasarkan dugaan yang jauh dari kata ilmiah.

Beliau menunjukkan dasar-dasar yqng valid terkait hadis itu benar-benar berasal langsung dari Nabi saw, selain itu beliau juga mencoba mengoreksi pendapat-pendapat ulama' hadis dan ulama' pembaharu yang dirasa salah dan tidak tepat. 

Syaikh Muhammad Musthafa Azami kembali kepada Allah pada tanggal 20 Desember 2017, sekitar pukul 05.30 waktu Saudi. Jenazah beliau dishalatkan di masjid ar-Rajhi, Riyadh setelah shalat Zuhur, dan selanjutnya dikebumikan di pemakaman an-Naseem, Riyadh, Arab Saudi.

Itulah sedikit kisah dan kiprah beliau. Jika ingin mengetahui pemikiran beliau secara mendalam, solahkan baca langsung karya beliau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun