Dulu, kamu selalu dinanti-nanti
Hadirmu seakan menjadi solusi
Kala ruang penuh kursi mulai terasa mati
Dulu, kamu selalu digemari
Hadirmu seperti idola hati
Yang selalu riangkan suasana hati
Namun;
Kini, keberadaanmu terbatas
Hadirmu seakan tak pantas
Tak ada lagi canda tawa dilapangan luas
Â
Kini, kamu kandas
Hadirmu seperti barang bekas
Dibiarkan usang hingga tewas
Malangnya nasibmu kini; penjas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!