Mohon tunggu...
Syam Sumarlin
Syam Sumarlin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Anak manusia yang berusaha meningkatkan produktifitas hidupnya. Menjadikan buku dan pena sebagai sahabat. Selamat menuliskan sejarah hidupmu kawan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permainan Kasar Calon Anggota Legislatif

20 Februari 2014   02:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto dokumentasi pribadi) Pemilihan anggota legislatif (Pileg) tinggal beberapa minggu lagi. Hiruk pikuk pesta demokrasi lima tahunan ini sebenarnya sudah terasa sekitar setahun belakangan, ketika partai politik (parpol) ramai-ramai mendaftarkan kader-kader terbaik mereka sebagai calong anggota legislatif (caleg). Sejak resmi ditetapkan sebagai caleg oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), banyak insiden dan cerita kurang menyenangkan yang saya terima dari teman-teman. Baik diceritakan langsung oleh caleg, maupun lewat rekan-rekan seprofesiku. Dari penuturan seorang pejabat teras sebuah partai, dia mengakui persaingan caleg di internal partainya cukup sengit. Saling jegal atau sikut hingga perobekan alat peraga kampanye (Algaka) berupa spanduk dan baliho. Kekuatan finansial caleg juga sangat berpengaruh pada kedekatannya dengan pemimpin parpol. Siapa yang kuat duitnya, maka sang ketua akan mengistimewakannya. Sungguh ironis. Cerita lain juga saya dapatkan dari pengurus teras parpol lain. Dia mengakui harus bisa menjadikan anak buahnya duduk di kursi dewan. Lagi-lagi tujuannya untuk kepentingan finansial. Dia ingin ketika jadi anggota dewan, proyek-proyeknya bisa dimuluskan oleh anggota dewan dari partainya. Naudzubillah… Yang lebih para, ada juga perjanjian antara caleg sendiri untuk mengatur masa jabatan. Mereka bersiasat memenangkan si caleg A untuk mengurus proyek-proyek tertentu selama setengah priode jabatan. Setelah sukses, maka terjadi pergantian anggota dewan atau istilahnya pergantian antara waktu (PAW), seperti yang sudah disepakati sebelumnya. Setelah caleg si B duduk, maka dia akan melanjutkan agenda-agenda tersebunyi lainnya. Sungguh menyesakkan dada, namun itu fakta yang tidak diketahui banyak orang. Tapi saya tegaskan bahwa itu hanya sebagian anggota dewan. Masih ada anggota dewan yang juga berjuang untuk kepentingan rakyat. Mereka dengan ikhlas mensedekahkan waktu, fikiran dan tenaga untuk perbaikan masyarakat. Mereka adalah anggota dewan yang berkomitmen kuat dan jauh dari perbuatan maksiat. Jangan salah pilih. Kenali keseharian calon wakil kita dan perhatikan prilakunya. Terutama ketaatan dia dengan Sang Pencipta. Kalau sama tuhan saja dia gak taat, bagaimana mau amanah dengan manusia, wong yang ciptakan dia saja dikhianati… Wallahu a’lam bishawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun