Mohon tunggu...
Syamsul Wardani
Syamsul Wardani Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Saya seorang Guru di Sebuah SMP di ujung timur Kab. Bogor. Menyenangi menulis sejak SD.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar PAI dengan e-Learning

7 September 2014   04:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:25 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berawal dari sebuah pesan gambar BBM dari teman guru pada awal Agustus 2014. Pesan tersebut berisi promo Diklat Online Guru Melek IT (DOGMIT). DIklat ini sangat menarik sekali. Satu materi yang membuat saya jatuh hati untuk mengikuti diklat tersebut adalah adanya materi e-learning. Sudah dari dulu saya ingin menguasai materi tersebut. Karena ingin diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Tentu saja keren dan menarik jika pembelajaran ditambah dengan e-learning.

Singkat cerita, saya browsing dan cari info langsung di www.trainergurumelekit.wordpress.com. Disanalah saya mulaimengenal sosok Pak Sukani sang creator guru melek IT atau guru melekit ..heheh.. Dari membuka laman webnya, saya langsung bisa mengambil kesimpulan bahwa beliau seorang guru yang kreatif dan ternyata benar sudah banyak karya dan penghargaan yang beliau raih. Semakin mantap saya untuk berguru kepada beliau dalam hal pembelajaran berbasis IT.

Mengapa saya termotivasi untuk mengikuti diklat online ini? Sebuah pertanyaan yang biasa diungkapkan kepada siapapun yang mengikuti diklat atau kegiatan lainnya. Namun menjadi luar biasa ketika pertanyaan tersebut diajukan kepada saya. Saya mengajar di sebuah SMP di ujung timur Kab. Bogor tepatnya di Kecamatan Cariu. Memang daerah ini bukan tempat terpencil yang harus dilewati dengan berjalan kaki atau menyebrang sungai. Apalagi dahulu di era Pak Harto, daerah ini sangat popular karena akan dijadikan kawasan ibukota Negara bersama Jonggol. Meski tidak terpencil, jarak rumah saya dari Cibinong ke Cariu memerlukan waktu tempuh 2,5 jam. Tentu saja waktu yang menurut saya sangat melelahkan dan lama tersebut mengurangi efektivitas pembelajaran. Maka saya berpikir perlu adanya suatu system pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Pembelajaran online menjadi suatu solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa. Tidak perlu khawatir karena jaringan internet sudah merata di Cariu.

Di sekolah saya mengajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Sebuah mata pelajaran yang sangat bertanggungjawab menjaga sikap spiritual dan sikap social siswa. Memiliki peran strategis tidak membuat mata pelajaran ini menjadi favorit siswa. DItambah dengan sarana prasarana untuk mata pelajaran yang belum lengkap membuat siswa memandang biasa saja terhadap mata pelajaran ini. Hanya ada mushola untuk sarana belajar, tidak ada laboratorium dan alat pembelajaran. Mushola juga bisa ada berkat sumbangan siswa dan guru. Guru Agama dipandang sebelah mata dan hanya difungsikan saat membaca do’a dan ceramah di hari jumat. Untuk bicara computer dan teknologi informasi rasanya jauh sekali bagi guru Agama. Pandangan stereotip bahwa guru agama gaptek dan tidak menguasai teknologi informasi sudah berakar kuat. Wajar saja saya guru agama baru di sekolah tersebut dipandang sebelah mata dalam hal teknologi informasi.

Seiring dengan berjalannya waktu, maka pandangan stereotip tersebut mulai berubah. Guru agama juga mampu menguasai dan menerapkan teknologi informasi dalam pembelajaran. Bahkan Kementerian Agama melalui direktorat PAIS berkali-kali mengadakan diklat IT untuk guru agama. Sehingga guru agama mulai melek dalam hal IT bahkan lebih maju dari guru mata pelajaran lain. Menjadi lebih termotivasi jika kelak selesai diklat ini, saya mampu mengelola dan membuat e-learning untuk siswa-siswa saya.

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pelajaran yang strategis untuk menjaga moral dan sikap anak-anak generasi penerus bangsa. Maka sangat perlu untuk menyuguhkan pelajaran ini lebih menarik dimata siswa. Dengan pembelajaran berbasis IT dan adanya pembelajaran online melalui e-learning, diharapkan siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Sehingga kesenangan mereka terhadap dunia online dapat lebih diarahkan untuk belajar online melaui e-learning yang saya buat.

Akhirnya satu harapan dari saya dengan adanya pembelajaran yang lebih variatif dan modern ini agar nilai-nilai spiritual agama dapat terinternalisasi dalam diri setiap siswa. Karena hanya dengan benteng spiritual, arus negative globalisasi dapat ditangkal. Teknologi informasi merupakan alat yang harus digunakan dengan benar terutama untuk kemajuan dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun