Menyatakan bahwa Yayasan Konservasi Wallacea Sulawesi (YKWS) mengingatkan bahwa dampak perubahan iklim semakin terasa di wilayah Indonesia. Salah satu dampaknya adalah terjadinya kenaikan suhu dan peningkatan intensitas cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan.
YKWS juga mengatakan bahwa perubahan iklim dapat memengaruhi ekosistem dan keanekaragaman hayati, serta berdampak negatif pada kehidupan manusia dan kesejahteraan sosial-ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat adaptasi untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang sudah tidak bisa dihindari.
YKWS juga mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan konkret, seperti menanam pohon dan menjaga kelestarian lingkungan, serta memperhatikan dampak dari setiap kegiatan yang dilakukan terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkunga
18 November 2022, 22:37
https://m.lampost.co/berita-ykws-ingatkan-dampak-perubahan-iklim-makin-nyata.html
- Curah Hujan Masih Ada, Musim Kemarau Diprediksi Mundur
Curah hujan masih terjadi meskipun sudah masuk musim kemarau di wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau akan mundur dari jadwal yang seharusnya, yaitu antara Juli hingga September.
BMKG mengatakan bahwa faktor cuaca ekstrem seperti El Nino, La Nina, dan MJO berdampak pada perubahan cuaca dan pola curah hujan di Indonesia. Meskipun demikian, BMKG menambahkan bahwa kemunculan fenomena cuaca ekstrem tidak dapat diprediksi secara pasti, sehingga perlu dilakukan pemantauan terus-menerus.
Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memperhatikan perkiraan cuaca dan melakukan tindakan pencegahan terhadap dampak dari perubahan cuaca yang terjadi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan penyimpanan air yang efisien, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan akibat cuaca yang kering.
31 Mei 2022, 14:24
https://m.lampost.co/berita-curah-hujan-masih-ada-musim-kemarau-diprediksi-mundur.html
- Wanatani Cara Petani Bandar Lampung Jaga Siklus Hidrologi
Upaya petani di Bandar Lampung untuk menjaga siklus hidrologi dengan mengembangkan teknik wanatani. Teknik wanatani adalah cara bercocok tanam yang memperhatikan pola tata air dan memanfaatkan tanaman untuk menjaga keberlangsungan hidrologi.
Petani di Bandar Lampung menggunakan teknik wanatani dengan menanam tanaman seperti kelapa, pisang, dan kopi di antara lahan pertanian. Tanaman tersebut memiliki peran dalam menjaga ketersediaan air dan mengurangi erosi tanah. Selain itu, petani juga menggunakan sistem irigasi dan pembuatan embung untuk memperoleh pasokan air yang cukup selama musim kemarau.