Mohon tunggu...
SYAMSUL RIZAL
SYAMSUL RIZAL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Seorang mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat yang gemar membaca dan menulis. Saya juga suka jalan-jalan serta kemping di wisata alam terutama yang berada di Kalimantan Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siklus Hidrologi dan Framing Teks Hujan di Kota Bandar Lampung

7 April 2023   21:50 Diperbarui: 7 April 2023   21:46 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menyatakan bahwa Yayasan Konservasi Wallacea Sulawesi (YKWS) mengingatkan bahwa dampak perubahan iklim semakin terasa di wilayah Indonesia. Salah satu dampaknya adalah terjadinya kenaikan suhu dan peningkatan intensitas cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan.

YKWS juga mengatakan bahwa perubahan iklim dapat memengaruhi ekosistem dan keanekaragaman hayati, serta berdampak negatif pada kehidupan manusia dan kesejahteraan sosial-ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat adaptasi untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang sudah tidak bisa dihindari.

YKWS juga mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan konkret, seperti menanam pohon dan menjaga kelestarian lingkungan, serta memperhatikan dampak dari setiap kegiatan yang dilakukan terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkunga

18 November 2022, 22:37

https://m.lampost.co/berita-ykws-ingatkan-dampak-perubahan-iklim-makin-nyata.html

  • Curah Hujan Masih Ada, Musim Kemarau Diprediksi Mundur

Curah hujan masih terjadi meskipun sudah masuk musim kemarau di wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau akan mundur dari jadwal yang seharusnya, yaitu antara Juli hingga September.

BMKG mengatakan bahwa faktor cuaca ekstrem seperti El Nino, La Nina, dan MJO berdampak pada perubahan cuaca dan pola curah hujan di Indonesia. Meskipun demikian, BMKG menambahkan bahwa kemunculan fenomena cuaca ekstrem tidak dapat diprediksi secara pasti, sehingga perlu dilakukan pemantauan terus-menerus.

Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memperhatikan perkiraan cuaca dan melakukan tindakan pencegahan terhadap dampak dari perubahan cuaca yang terjadi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan penyimpanan air yang efisien, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan akibat cuaca yang kering.

31 Mei 2022, 14:24
https://m.lampost.co/berita-curah-hujan-masih-ada-musim-kemarau-diprediksi-mundur.html

Upaya petani di Bandar Lampung untuk menjaga siklus hidrologi dengan mengembangkan teknik wanatani. Teknik wanatani adalah cara bercocok tanam yang memperhatikan pola tata air dan memanfaatkan tanaman untuk menjaga keberlangsungan hidrologi.

Petani di Bandar Lampung menggunakan teknik wanatani dengan menanam tanaman seperti kelapa, pisang, dan kopi di antara lahan pertanian. Tanaman tersebut memiliki peran dalam menjaga ketersediaan air dan mengurangi erosi tanah. Selain itu, petani juga menggunakan sistem irigasi dan pembuatan embung untuk memperoleh pasokan air yang cukup selama musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun