Mohon tunggu...
Syamsul Maarif
Syamsul Maarif Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

Saya seorang freelancer, penulis amatiran yang menggandrungi dunia sosial, politik dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Refleksi 'September Hitam' LMND Uniba Sebut Jokowi Gagal tuntaskan Kasus HAM di Indonesia

14 September 2024   18:38 Diperbarui: 14 September 2024   18:45 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LMND Uniba berunjuk rasa peringati September Hitam dan sebut Jokowi Gagal, Dok: Pribadi

Pulugan mahasiswa dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Universitas Bina Bangsa Serang berunjuk rasa di Jalan Raya Serang-Jakarta KM. 03 pada Sabtu, 14 September 2024.

Aksi tersebut disebut salah satu orator sebagai aksi refleksi tentang banyaknya kasus HAM di Indonesia yang alih alih diselesaikan malah jumlahnya kian bertambah banyak.

"Dipenghujung kekuasannya, alih-alih menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, Jokowi-Amin malah menambah daftar hitam pelanggaran HAM," kata orator Aksi sekaligus ketua Eksekutif Komisariat LMND Uniba, Ian Caesar Francesco, Sabtu.

Disebutkan Ian dalam orasinya, bulan September seringkali menjadi bulan penuh duka bagi Indonesia.

Bulan ini katanya, rentetan tragedi pelanggaran HAM berat pada masa lalu pernah terjadi dan sangat kelam diantaranya peristiwa 1965 yang merenggut ribuan nyawa, peristiwa Tanjung Priok dan Peristiwa Semanggi II pada 24 September 1999.

Tak hanya itu katanya, kesewenangan yang tak berujung pada Orde Baru dilanjutkan dengan tragedi pembunuhan Munir Said Thalib pada 7 September 2004, Salim Kancil pada 26 September 2015, Reformasi Dikorupsi pada September 2019, dan kini, kasus Rempang yang sangat tragis.

Alih-alih berjanji untuk menuntaskan pelanggaran HAM, Presiden Joko Widodo kata Ian, dengan tangan besinya malah pemperpanjang deretan pelanggaran HAM.

Dengan alat kekerasan negara yang dikendalikannya, yakni Polri kata Ian, Jokowi terus melakukan pelanggaran demi pelanggaran HAM dengan memukul rakyat.

"Dengan satu dan lain cara, Presiden Jokowi malah juga mengamini pelanggaran HAM di masa kekuasaannya ini sambil lupa dengan janji-janjinya," kata Ian lagi.

Ditambahkan Ian, peringatan "September Hitam" harus terus digaungkan sebagai upaya untuk menuntut keadilan dan memperbaiki institusi keamanan agar menjadi pelindung rakyat yang sejati.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun