Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... Administrasi - coretan seadanya berawal dari minum kopi.

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19 Akan Mengubah Dunia, Ini Prediksinya

22 Maret 2020   16:05 Diperbarui: 22 Maret 2020   19:28 6115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid-19 merupakan virus global dan baru yang membuat warga di beberapa negera yang menerapkan "lockdown" menjadi tertahan di rumahnya. 

Mungkin dalam 14 hari atau jika diperpanjang akan sampai berbulan-bulan. Hal yang mungkin akan mengubah orientasi hubungan kita dengan pemerintah, ke dunia luar, bahkan ke satu dengan lainnya.

Beberapa perubahan dalam beberapa bulan atau tahun mendatang mungkin terasa asing atau meresahkan. Akankah negara tetap tertutup? Akankah sentuhan menjadi tabu? Apa yang akan terjadi dengan restoran?

Tetapi saat-saat krisis juga menghadirkan peluang berupa penggunaan teknologi yang lebih canggih dan fleksibel, polarisasi yang lebih sedikit, apresiasi yang dihidupkan kembali untuk alam bebas dan kesenangan hidup sederhana lainnya.

Tidak ada yang tahu persis apa yang akan terjadi, tetapi krisis pada skala ini dapat mengatur ulang masyarakat dengan cara dramatis, baik atau buruk. Pemerintah, perawatan kesehatan, ekonomi, gaya hidup kita, dan banyak lagi yang akan berubah.

Inilah beberapa prediksi pemikir besar dunia tentang apa yang akan terjadi setelah wabah Covid-19 ini berakhir, seperti dilansir pada laman politico.com :

Pribadi yang Berbahaya

Deborah Tannen adalah seorang profesor linguistik di Georgetown dan penulis.

Kenyamanan berada di hadapan orang lain mungkin digantikan oleh kenyamanan yang lebih besar tanpa kehadiran, terutama dengan mereka yang tidak kita kenal secara akrab. Alih-alih bertanya, "Apakah ada alasan untuk melakukan ini secara online?" atau akan bertanya, "Apakah ada alasan bagus untuk melakukan ini secara langsung?", dan mungkin perlu diingatkan dan diyakinkan bahwa ada. 

Paradoks komunikasi online akan terangkat: Ini menciptakan lebih banyak jarak, ya, tetapi juga lebih banyak koneksi, ketika kita berkomunikasi lebih sering dengan orang-orang yang secara fisik lebih jauh, dan yang merasa lebih aman bagi kita karena jarak itu.

Jenis Patriotisme Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun