Mohon tunggu...
Syamsul Arifin
Syamsul Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram

Dosen UIN Mataram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Israel, Ilusi Teologis Mengingkari Fakta Empiris

23 Mei 2021   11:33 Diperbarui: 23 Mei 2021   11:49 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Karen Armstrong dalam bukunya Jerusalem: Satu Kota Tiga Iman, menyatakan banyak bukti yang memperkuat pernyataan bahwa Bangsa Kanaan lebih dahulu mendiami Palestina. Menegasi temuan Armstrong, Umar Anggara Jenie, kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menyatakan, Kota Jerusalem merupakan bukti yang paling baik dalam kekunoan permukiman-permukiman bangsa Arab --semistis purba di Palestina-- yang telah berada di sana jauh sebelum bangsa-bangsa lainnya datang. Menurutnya, kota ini didirikan oleh suku-suku Jebus, yaitu cabang dari bangsa Kanaan yang hidup sekitar 5000 tahun lalu.

Data-data empiris  tentang ketiadaan tanah kosong dan bangsa Arab sebagai penghuni pertama di Palestina  -- termasuk pada masa khalifah Umar Ibn Khattab r.a. -- yang diungkap di atas mestinya menjadi pegangan utama bagi dunia Barat dalam merespon isu Zionisme. 

Alih-alih mengakui kebenaran data empiris tersebut, Barat yang sangat fanatik dengan logika empirisme justru harus melemahkan logikanya sendiri demi mendukung ide negara Israel yang dibangun atas mitos-mitos historis yang sesungguhnya berlawanan dengan budaya berpikir rasional-empiris mereka.  

Inilah anomali di atas anomali, kriminalisme intelektual yang berujung pada pengabsahan tindakan dehumanisasi ekstrim atas nama mitos kuno dan ilusi teologis yang dipertontonkan oleh Barat, khususnya Inggris, Amerika Serikat, bangsa yang mengaku mencapai puncak modernisme sebagaimana dideklarasikan oleh Francis Fukuyama melalui judul bukunya The End of History and the Last Man. 

 

Telah tayang di kicknews.today

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun