Oleh: Syamsuddin Juhran
Api tak mendengar, tak memiliki telinga.
Api tak melihat, tak memiliki mata.
Tapi kenapa Api mengetahui Tuannya ?
Kau berkobar
Karena Dollar
Izinkan Kami bertemu Tuan pembisik mu,..
Meminta Kewajibanya atas kelahiran Dendam
Terbakar adalah Fitrah mu
Membakar adalah tujuan mu,
Terbisiki adalah Kelalaian mu,
Bagaimana mungkin kami menyalahi mu,
walau sebagian menggap hadirmu adalah takdir dari langit.
Alam adalah ruang yang wujudnya diselimuti Ke-indah-an maujud
siapa saja mencoba memiliki,
sedangkan kau tak pula hakiki
Memiliki ke-tidak-hakikian adalah motif Birahi
Yang sang Maskulin bersembunyi di balik Dasi
Tangis Alam menjadi . . .
Asap-Asap kepedihan
Asap-Asap Kesedihan
Ada yang mati menghirup Dendam.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H