Mohon tunggu...
Syamsuddin Din
Syamsuddin Din Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP NEGERI 2 LABUAPI LOMBOK BARAT NTB. di sekolah saya diberi amanah menjadi Urusan Humas.

Saya adalah Guru pendidikan Agama Islam, yang memiliki hobi renang di laut, petualang di gunung dan bersepeda.. saya memiliki satu istri dan empat orang anak yang terdiri-dari dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.Kepribadian agamais dan mencintai persahabatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Diri dan Peran Guru Penggerak

21 Oktober 2022   05:12 Diperbarui: 21 Oktober 2022   05:15 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayam hasil ternak yang terbaik pun dijadikan sebagai hadiah untuk diriku, saya pun menyarankan agar ayam tersebut disembelih  saja agar bisa kita makan bersama sebagai cara mengabadikan momen indah mengulangi kebersamaan di masa sekolah, indahnya mengenang masa lalu di sekolah dalam suasana usia yang sudah mulai masuk setengah abad.

b. Peristiwa negatif.

Saya dan teman akrab  yang kebetulan namanya sama dengan namaku, senyum-senyum, tiba-tiba guru kami masuk dan langsung duduk di meja kelas. 

Namun kami berdua masih melanjutkan rasa senang kami dengan senyum sambil menundukkan kepala. 

Rupanya Guru kami sudah memberi isyarat untuk menghentikan segala aktivitas, tetapi tidak tahu dan tidak melihat karena sedang menundukkan kepala. 

Ketika kami mengangkat muka, terlihat matanya melotot ke arah kami berdua, dan tanpa ada pertanyaan atau teguran, beliau berdiri, dan berjalan mendatangi kami berdua serta langsung memukul kami berdua dengan pukulan yang keras. 

Pelajaran belum di mulai, beliau sudah marah, hanya karena kami sebagai siswa senyum. terasa sakit sekali hati kami, karena tanpa ada basa basi, peringatan  apalagi teguran. kami tidak malu tetapi sakit hati dan tiada rasa simpati dan penghargaan kami kepadanya.

c. Peristiwa-peristiwa di atas  masih segar dalam ingatan saya, Karena itu saya  akan menjadikan  sebagai pelajaran dan ibrah yang berharga bagi saya agar saya  bisa menjadi guru yang  menyenangkan, inspiratif untuk sukses  dan teladan bagi siswa dan generasi pewaris bangsa dan negeri ini. 

Saya juga ingin menghindari perilaku dan cara mendidik atau mengajar yang tidak disukai, yang menghakimi, tidak memberi solusi dan menyalahkan peserta didik, serta hal-hal yang lain tidak mendukung berkembangnya bakat, minat, potensi dan kebutuhan anak lainnya.

"Guruku adalah inspirasi kesuksesan murid, murid belajar memahami diri dan memaknai perannya sebagai individu dan sebagai makhluk sosial masyarakat adalah warisan ilmu dan budi pekerti dari guru. Maka jadilah guru yang berperan sebagai Penuntun kehidupan bagi  anak didik." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun