Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Inspirasi Baju Lebaran: 4 Alasan MemBuat Baju Lebaran Sendiri

18 April 2023   09:53 Diperbarui: 18 April 2023   09:54 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran kali ini pakai baju model apa ya?

Idul fitri kali ini pakai koko warna apa ya?

Hari raya tahun ini pakai gamis, koko, kemeja atau apa?

Baju lebaran 1444 H ini  beli baru atau pakai yang lama ya? 

Kalau baru beli jadi dari toko atau buat sendiri?

Bicara soal baju lebaran sebenarnya saya sudah gak ada bahan, hehehe. Soalnya sudah dituliskan di dua tulisan sebelumnya (apa saya kebelet pengen lebaran? yaitu saat nulis tema Sehat Finansial saat Ramadan dan Outfit Tarawih. Secara substansi apa yang mau saya tuliskan tentang baju lebaran sudah tertulis di dua artikel tersebut, seperti soal prinsip sederhana memakai yang terbaik, bersih, dan wangi serta sederhana. Dan pastinya khusus outfit lebaran saya dan keluarga memilih baju lebaran yang dipesan khusus dari penjahit rumahan.

Beli jadi atau pesan dari tukang jahit sebenarnya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Tinggal kita menyesuiakan dengan pertimbangan yang jadi prioritas. Kalau mau praktis tanpa ribet memang lebih pas beli jadi. Model dan warna juga bisa milih. Mau beli di pasar tradisional, bazar Ramadan, juga ada biasanya lebih ekonimis, asal jago nawar. Kalau gak mau ribet beli di pasar modern yang tanpa tawar menawar. Semuanya mudah dan gak perlu dibuat ribet.

Tapi saya dan keluarga sejak tiga tahun terakhir memang memilih membuat baju lebaran dengan menggunakan jasa tukang jahit rumahan. Dah banyak duit ya? J Bukan. Tapi karena beberapa sebab. Pertama, beberapa tahun terakhir manajemen keuangan mulai membaik. Jadi bukan duitnya nambah. Tapi pengaturan, alhamdulillah dapat ilmu setelah pengalaman dan dapat ide dari teman-teman. Biasanya nabung dikit-dikit.

Saat cukup buat beli kain langsung beli. Belinya di toko kain grosiran seperti Tanah Abang. Lanjut Nabung. Saat tabungan cukup buat uang muka ke tukang jahit langsung ngukur dan jahit. Biasanya pertengahan Ramadan beres dan tabungan buat melunasi ongkos jahit juga sudah cukup. Jadi bisa pesan baju lebaran lewat tukang jahit bukan karena duitnya banyak, tapi karena direncanakan dengan baik sejak jauh hari.

Kayaknya ribet amat ya, mau belia baju aja harus nabung dan jauh-jauh hari sebelumnya persiapannya? Justru itu karena keuangan saya tidak seperti orang-orang yang bisa borong beberpa potong baju/gamis dan celana/rok serta jilabab sekali beli. Apalagi pengeluaran jelang lebaran bukan hanya urusan baju baru. Karena saya dan keluarga beli baju baru hanya sekali dalam setahun (kecuali terpaksa) maka baju lebaran dirancang unlimited edition, cocok dipakai di semua momen dan susana sepanjang tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun