Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hadis Puasa dan Ramadan: Tanda-tanda Malam Lailatul Qadr

15 April 2023   09:07 Diperbarui: 15 April 2023   09:17 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo:https://palsawa.com

"Lailatu qadr lailatun samhatun thalqatun la harah fiha wa la baridah, tusbihus Syamsu shabihataha dha'ifatun hamra. Lailatul qadr adalam malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak panas dan tidak dingin, (sinar) mata hari di pagi harinya melemah dan nampak kemerah-merahan". (HR. At-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah dan Al-Bazzar).

Malam lailatul qadr yang mulia disembunyikan waktu/ tanggal persisnya oleh Allah. Rasulullah hanya memberitahukan bahwa lailatul qadr terdapat pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir.

Selain itu beliau juga mengabarkan tentang tanda-tandanya. Ada beberapa hadis Nabi yang menginformasikan tanda-tanda malam lailatul qadr. Diantaranya:

Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Rasulullah shalllahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Lailatul qadr  itu adalah malam yang penuh kelembutan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan."

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu,  menuturkan bahwa Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallaam bersabda :

 "Pagi hari dari malam lailatul qadr matahari terbit  tidak menyengat bagaikan bejana, sampai meninggi"

Kemudian tanda yang berikutnya  bulan sabit. Dari Abu Hurairah menceritakan, "Kami bermudzakarah  (bertanya-tanya)  tentang kapan malam lailatul qadr bersama dengan Rasulullah, maka beliau bersabda :

 ''Ayyukum yazkuru hina thal'al qamaru wa huwa mitrsu syiqqil jahfatin?

Artinya : "Siapa saja di antara kalian yang mengingat ketika terbit bulan dan saat itu bulan bagaikan belahan piring ceper/mangkuk (bulan sabit)".

Dari hadis-hadis di atas dapat disimpulkan bahwa tanda-tanda malam lailatul qadr terbagi dua, yaitu tanda yang terjadi dan dapat dikenali pada malam hari. Dan tanda yang dikenali pada pagi harinya.

Tanda pada malam hari seperti suasana malam yang tenang dan cuaca cerah diserta udara yang teduh, tidak panas dan tidak dingin. Nabi menyebutkan samhah. Mungkin seperti bahasa sehari-hari kita, "cuaca bersahabat". Malam lailatul qadr malah sangat bersahabat.

Tanda lain pada waktu malam adalah bulan terbit seperti separuh mangkuk (mitslu syiqqi jafnah). Saya bertanya-tanya model bulan seperti ini biasanya di tanggal berapa ya?

Selanjutna tanda-tanda lailatul qadr yang ketahun pada pagi hari. Seperti sinar mata hari saat terbit denhan sinar yang cerah tapi tidak panas. Sinarnya terang tapi tidak menyengat. Sejak pagi hingga jelang siang warnanya kemerah-merahan. Sepanjang siang mata hari bersinar cerah terang tapi tidak menyengat. Siang hari seperti masih pagi aja.

Ada anaslisis bahwa sinar mata hari yang kemerah-merahan tersebut merupakan efek dari sinar mata hari di pagi hari masih terhalang oleh sayap para Malaikat yang sedang terbang balik pulang ke langit. Sebagaima diketahui bahwa pada malam Lailatul qadr bumi penuh sesak oleh banykanya Malaikat yang turun. Dan secara fisik malaikat itu bersayap.

Fokus Ibadah

Walau tanda-tanda lailtul qadr itu memang ada, tapi yang terpenting adalah fokus menghidupkan malam. Bukan sibuk mengintip dan mengintai suasana alam sepanjang malam. Bukan pula fokus mengamati cuaca pagi sampai siang/bahkan sore hari. Bukan sibuk mencocok-cocokkan keadaan dan suasan yang ada dan terjadi dengan tanda-tanda tersebut. Kalau terjadi dan mengalami, Alhamdulillah.

Tapi patut diketahu bahwa mengetahui, mengalami, dan atau melihat tanda-tanda tersebut bukan jaminan mendapat keutamaan lailatul qadr. Yang jadi jaminan adalah ''mengisi dan menghidupkan malam lailatul qadr" dengan ibadah seperti qiyam, do'a, salat tahajud, tilawah, dzikir,dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun