Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hadis Puasa dan Ramadan #8: Makin Dermawan di Bulan Ramadan

30 Maret 2023   17:19 Diperbarui: 30 Maret 2023   17:29 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan dan makin dermawan pada bulan Ramadan

Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu manusia paling demawan, dan makin dermawan di bulan Ramadan. Bahkan kedermawanan beliau digambarkan oleh Ibnu Abbas radhiyyallahu 'anhuma lebih kencang dari angin yang berhembus.

Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata;

" "

Kana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ajwadan nas wa kana ajwada ma yakunu fi Ramadhan hina yalqahu Jibril, wa kana yalqahu Jibril fi kulli lailatin min Ramadhan fayudarisuhul Qur'an falaRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ajwadu bil khairi inar rihil mursalah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan makin dermawan pada bulan Ramadan saat didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadan untuk tadarus Al-Qur'an bersama beliau. Maka Rasulullah makin dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang berhembus".

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma menyampaikan kesaksian beliau, Nabi Muhammad adalah orang yang paling dermawan. Dan pada bulan Ramadan kedemawanan beliau makin meningkat, bahkan melebihi kencang dan cepatnya angin yang berhembus. Beliau menjelaskan aspek kesamaan antara  hembusan angin dengan kedermawanan Rasulullah pada bulan Ramadan menunjukan pada dua hal penting yakni kecepatan dan jangkauan yang luas.

Angin yang berhembus tidak pernah melamabat apalagi tertahan dan behenti. Demikian pula dari sisi jangkauan. Hembusan angin yang cepat tersebut menjangkau semua arah dan are tanpa pilih kasih. Seperti itulah kebaikan dan kedermawanan Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam yang cepat dan menjangkau semua kalangan. Dalam arti kata, kebaikan Rasul dapat diakses oleh semua kalangan. Hal ini selaras dengan visi kenabian dan kerasul n beliu sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.

Dermawan Menebar Kebaikan

Kata derma identik dengan berbagi harta. Namun sesungguhnya yang dimaksud dengan kedermawanan dalam hadis tersebut tidak terbatas pada berbagi harta. Sebab arti kata al-judd pada frasa ajwadun Nas (manusia paling dermawan) dalam hadis di atas adalah al-karam (kedermawanan dan kemurahan hati) yang secara syar'i lebih umum dan lebih luas dari sedekah (yang identik dengan harta). 

Oleh karena itu sebagian ahli bahasa Arab mendefinisikan kedermawanan dengan kata al-juud sebagai "memberi sesuatu yang sepantasnya kepada yang pantas menerimanya". Walaupun tak dapat dipungkiri kedermawanan yang paling pertama adalah dengan harta. Sebab Rasulullah sendiri menganjurkan berbagi sedekah harta pada bulan ini. Bahkan beliau menyatakan bahwa sedekah pada bulan Ramadan merupakan sedekah paling utama. 

Makin Dermawan setelah Tadarus Qur'an

Hadis di atas juga mengabarkan bahwa kedermawanan Rasulullah yang makin meningkat pada bulan Ramadan ada kaitan dan korelasinya kehadiran malaikat Jibril yang datang menemui beliau untuk mudarasah atau tadarus Al-Qur'an. Dalam riwayat Imam Muslim redaksi hadisnya berbunyi, "fa LaRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hina yalqahu Jibril[u] ajwadu bil khair[i] min al-rih[i]l mursalah; maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat ditemui oleh Malaikat Jibril lebih dermawan dalam kebaikan melebihi angin yang berhembus". Maksudnya Rasul makin dermawan berbagi kebaikan setelah mudarash Al-Qur'an bersama malaikat Jibril.

Para Ulama menjelasakan bahwa teknis mudasah Al-Qur'an Nabi dengan malaikat Jibril berlangsung dua arah. Nabi membaca, Malaikat Jibril menyimak bacaan Nabi. Sebaliknya Jibril membaca, Nabi menyimak. Dan ini terjadi setiap bulan Ramadan. Bahkan di tahun Nabi wafat Malaikat Jibril datang sebanyak dua kali untuk tadarus Quran sampai khatam bersama dengan Nabi. Yakni Nabi dua kali khatam bersama Jibril pada tahun terakhir.

Mari tingkatkan kedermawanan pada bulan Ramadan mulia ini dengan berbagi kebaikan apapun yang dimiliki. Selain itu mudarah al-Qur'an hendaknya diintensifkan dan ditingkatkan menjadi tadarus yang produktif. Yakni tadarus yang melahirkan amalan saleh, khususnya amal saleh berupa berbagi kebaikan pada sesama. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun