Tahun 2 Hijriyah adalah pertama kali diwajibkan puasa, di sana terjadi kemenangan perang Badar. Demikian pula Fathu Makkah terjadi di bulan Ramadan. Sehingga bulan ini dipenuhi dengan keberkahan.
"Keberkahan Ramadan adalah melahirkan kemenangan sebagaimana Al-Fatih menaklukkan konstantinofel, Saifuddin Qutuz yang memenangkan pertarungan dengan mongol di ain jalut. Keberkahan negeri, kesejahteraan dan kemakmurannya adalah sangat tergantung bagaimana kualitas takwa kita," tegasnya
Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat  tersebut menjelaskan makna kecintaan dan takwa kepada Allah, yakni meninggalkan semua perbuatan dosa baik besar dan kecil, seperti orang yang berjalan di atas banyak duri. Senantiasa berhati-hati dalam melangkah dan mengarungi kehidupannya.
"Bukan sekedar pengakuan kecintaan kita kepada Allah, tapi apakah Allah mencintai kita. Inilah yang paling penting untuk kita fikirkan, sekian banyak kita melalui bulan suci Ramadan, namun apakah Allah sudah mencitai kita dengan semua amalan ibadah kita. Karena hakikatnya cinta sejati adalah landasannyan ketakwaan kepada Allah," lanjutnya.
Nasehat takwa harus terus kita ulang-ulangi, kalau kita betul memaknai takwa yang sebenar-benarnya. Pada hakikatnya seluruh ibadah tujuannya adalah agar kita bertakwa. Takwa adalah wasiat yang selalu diulang-ulang dari zaman Nabi-nabi terdahulu. Makna wasiat adalah tidak sekedar perintah, tapi perintah yang sangat penting untuk diamalkan. Beliau juga menyebutkan beberapa kiat meraih takwa di bulan Ramadan.
"Dalam upaya meraih takwa di Bulan Ramadan, maka kita harus melakukan berbagai bekal dan persiapan. Melakukan persiapan yang sepantasnya, ikhlas dan ihtisab, berpuasa dari yang haram sebelum yang halal, bersama Al-Qur'an, hidupkan malam dengan tarwih, sedekah dan semangat berbagi, menghargai waktu dan tidak menyia-akan, azzam dan mujahadah, raih lailatul qadr dan beritktikaf, dakwah dan amir maruf nahi mungkar," tuturnya.
Sumber: berdaulat.id.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H