Alhamdulillah, pagi hari ini, Ahad (19/03/2023) menyelesaikan pembacaan dan pelajaran kitab Ta'lim Muta'allim karya Imam Burhanuddin Az-Zarnuji. Ngaji kitab Ta'lim Muta'allim merupakan kegiatan rutin Ahad pagi bakda Shubuh di Pesantren Tahfidz/Sekolah Qur'an Wahdah Islamiyah Cibinong, Bogor Jawa Barat.  Alhamdulillah alladzi bini'matihi tatimmus shalihat.
Buku Ta'lim Muta'allim merupakan salah satu kitab Adab, tepatnya adab pelajar dan penuntut ilmu yang disusun oleh Burhanuddin Az-Zarnuji. Pada mukaddimah buku ini penulis menyatakan, buku ini ditulis sebagai panduan bagi para pelajar dalam belajar dan mencari ilmu.Â
Ia mengatakan, "saya menyaksikan kebanyakan pelajar di zaman kita  sungguh-sungguh dalam mencari ilmu, namun tidak sampai pada hakikat ilmu itu dan tidak memperoleh manfaat dan buah ilmu tersebut; yakni amal dan menebarkan ilmu, karena mereka salah jalan dan meninggalkan syarat-syaratnya". Oleh karena itu beliau menulis buku ini yang beliu beri judul ''Ta'lim Muta'allim Thariq Ta'allum"; Panduan Kepada Para Pelajar tentang Cara Belajar.Â
Oleh karena itu, "saya ingin menjelaskan kepada mereka (para pelajar/thullab 'ilm) cara mencari ilmu menurut buku-buku yang perana saya baca dan nasehat-nasehat yang pernah saya dengar dari guru-guruku yang ahli ilmu dan hikmah", ungkap Az-Zarnuji.
Setelah beristikharah kepada Alah beliau memberi judul buku ini dengan ''Ta'lim Muta'allim Thariq Ta'allum" yang berisi 13 pasal, yaitu:
Pertama, Hakikat Serta Keutamaan lmu dan Fikih
Pasal ini berisi penjelasan tentang hakikat  dan fikih  serta keutamaan keduanya. Diawali dengan hadits Nabi tentang kewajiban mempelajari ilmu, dilanjutkan dengan keutamaan ilmu lalu penjelasan tentang batasan ilmu yang wajib dan tidak untuk dipelajari.[1]Â
Â
Kedua, Niat dalam Mencari Ilmu
Â
Setelah menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan ilmu. Penulis masuk pada cara dan syarat pertama yang harus diperhatikan setiap pencari ilmu (thalib 'ilm) atau pelajar. Syarat pertama yang harus dipenuhi seorang pelajar untuk meraih kesuksesan dalam belajar adalah niat. Karena niat adalah pokok dalam segala urusan.
Â
Â
Ketiga, Memilih ilmu, guru, teman, dan ketekunan
Â
Setelah meluruskan niat, seorang pelajar hendaknya memilih ilmu, guru, dan teman bergaul dalam proses dan perjalannya mencari ilmu. Sebab ketiga hal ini sangat penting dalam proses belajar. Memilih ilmu penting karena seseorang harus memprioritaskan ilmu yang wajib dipelajarinya sesuai kebutuhannya. Tentu saja yang dibutuhakan dalam urusan Diennya sesuai kondisi dan keadaan dirinya.
Â
Demikian pula memilih guru dan teman, penting karena guru merupakan pemandu dalam belajar. Karena itu seorang pelajar hendaknya memilih yang paling berilmu, paling wara' dan paling senior.
Â
Sedangkan teman dianjurkan memilih teman yang paling serius dan wara serta memiliki perangai lurus dan pemahaman yang benar.
Â
Keempat, Penghormatan terhadap ilmu dan guru
Â
Pasal ini berisi penjelasan tentang wajibnya seorang murid menghormati ilmu dan guru yang mengajarkan ilmu. Di sini penulis menyebutkan beberapa hal yang mesti dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada ilmu dan guru.
Â
Kelima, Kesungguhan, ketekunan, dan obsesi (himmah) dalam mencari ilmu
Â
Selanjutnya, seorang pelajar hendaknya bersungguh-sungguh, tekun, dan memiliki obsesi tinggi dalam mempelajari ilmu. Sebab hal ini merupakan syarat memperoleh ilmu. Pentingnya kesungguhan dan ketekukan serta obsesi dalam belajar dijelaskan oleh Az-Zarnuji  padapasal kelima.
Â
Keenam, Permulaan, ukuran, dan urutan dalam mempelajari ilmu
Â
Â
Ketujuh, Tawakkal
Â
Â
Kedelapan, Waktu mencari ilmu
Â
Â
Kesembilan, Saling mengasihi dan menasehati
Â
Â
Kesepuluh, Mengambil faidah dan mempelajari adab
Â
Â
Kesebelas, Bersikap wara
Â
Â
Â
Keduabelas, Hal-hal yang menguatkan dan melemahkan hafalan
Â
Menghafal merupakan aktivitas penting dalam belajar. Karena itu seroang pelajar harus memperhatiakan kemampuannya dalam menghafal. Menurut Az-Zarnuji, diantara sebab yang menguatakan hafalan adalah kesungguhan, ketekunan, sedikit makan, dan shalat malam.
Â
Selain itu masih banyak faktor lain yang  mempengaruhi kekuatan hafalan. Pada pasal ini Al-'Allamah Az-Zarnuji juga menyampaikan hal-hal yang dapat melemahkan hafalan.
Â
Ketigabelas, Hal-hal yang mendatangkan dan menolak rezeki, serta hal-hal yang memmperpanjang dan mengurangi umur.
Â
Penulis mengakhiri penjelasan tentang adab dan cara belajar dengan pembahasan tentang hal-hal yang mendukung dan menghalangi pelajar dalam belajar. Â Di sini beliau menekankan tentang pentingnya seorang pelajar mengetahui halal haram dalam urusan makanan, serta hal-hal yang memperpanjang umur dan menjaga kesehaatan. Hal itu kata Az-Zarnuji, ''agar seorang pelajar dapat berkosentarsi dalam belajar/li yatafarragha fil thalab al-'Ilmi".Â
Â
Jika ditilik pasal demi pasal dari kitab ini, dapat disimpulkan, buku ini memang layak dijadikan sebagai panduan dalam mempelajari ilmu. Sebab buku ini berisi petunjuk jalan dan cara belajar.
Â
Diawali dengan pasal tentang kedudukan ilmu dan kewajiban mempelajari ilmu, kemudian penjelasan tentang pentingnya niat dan adab dalam belajar. Lalu diakhiri dengan penjelasan tentang hal-hal yang menguatkan dan melemahkan hafalan serta hal-hal yang mendatangkan dan menolak rezki serta hal-hal yang memperpanjang umur dan menguranginy. []
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H