Haji dan umrah menempati kedudukan yang mulia dan memiliki pahala yang mulia. Diantaranya janji dan jaminan surga bagi mereka yang hajinya mabrur. Dalam hadits lain Nabi juga menyampaikan bahwa haji mabrur merupakan amalan yang paling afdhal setelah jihad fi sabilillah dan Iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Haji dan umrah juga dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa. Â
Setiap orang tentu ingin melaksanakan amalan yang mulia tersebut, namun tidak semua orang meliliki kekampuan harta dan  lainnya sebagai syarat melakukan kedua amalam tersebut. Akan tetapi tetapi tidak perlu berkecil hati dan berputus asa. Sebab Allah Maha Adil. Dia memberi karunianya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, terus berusaha untuk mampukan diri disertai do'a kepada Allah.
Di samping itu keadilan Allah juga berupa janji pahala senilai dengan pahala haji dan umrah, sebagaimana dikabarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Amalan tersebut adalah shalat subuh berjama'ah yang dilanjutkan dengan berdzikir hingga terbit mata hari kemudian shalat sunnah dua rakaat.Â
Hal itu dikabarkan oleh Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam sebagiamana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; Â
.
"Barangsiapa yang shalat subuh berjama'ah, kemudian dia duduk bedzikir kepada Allah hingga terbit mata hari kemudian dia shalat dua raka'at maka maka baginya pahala seperti pahalan haji dan umrah". Rasul berkata, "sempurna, sempurna, sempurna". (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syekh Al-Bani).
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Umamah dan 'Utbah bin 'Abd radhiyallahu 'anhuma menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;
"Barangsiapa yang shalat subuh berjama'ah kemudia tetap (duduk di tempat shalatnya) sampai dia shalat Dhuha maka baginya pahala seperti pahala orang berhaji dan umrah, sempurna pahala haji dan umrahnya". (HR. Thabrani dan dihasankan oleh Syekh Al-Albani).
Â
Syarat Memperoleh Pahala = Haji dan Umrah
Jika memperhatikan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa keutamaan yang dijanjikan berupa pahala haji dan umrah dapat diperoleh dengan syarat;
- Mengerjakan shalat subuh secara berjama'ah di Masjid, kemudian,
- Duduk berdzikir (tidak sibuk dengan urusan dunia) sampai terbit mata hari, kemudian
- Shalat sunnah dua raka'at.Â
Shalat Apa?
Lalu apa nama shalat yang dua raka'at tersebut?
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menamai shalat tersebut dengan nama apapun. Beliau hanya mengatakan shalat dua raka'at. Para Ulama ada yang menyebut shalat tersebut dengan shalat Isyraq. Nisbat kepada syuruq (terbit), karena dikerjakan beberapa saat setelah mat hari terbit. Ada pula yang menyebutnya sebagai shalat Dhuha, tepatnya shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Karena waktu shalat Dhuha mulai sejak terbit mata hari hingga jelang masuk waktu shalat Dzuhur. Penjelasan secara lengkap dan rinci insya Allah pada tulisan berikutnya. [sym]. Â (Pakansari, 16 Ramadhan 1439 H).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H