Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

5 Kriteria Taubat Nasuha

15 Maret 2023   09:10 Diperbarui: 15 Maret 2023   22:38 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
taubat nasuha/photo: https://www.almrsal.com

Salah dan dosa adalah sifat dasar dari manusia. "Setiap anak cucu Adam adalah pelaku dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat",  kata Rasul dalam sabdanya, sebagaimana dalam hadis riwayat Ibnu Majah.

Artinya, manusia yang baik itu bukanlah yang tidak memiliki kesalahan. Tapi manusia terbaik menurut Nabi adalah mereka yang selalu memperbaiki diri melalui taubat. 

Taubat yang diperintahkan Allah Subhaanahu Wa Ta'ala  kepada manusia adalah Taubat Nasuha  (taubat yang murni), sebagaimana firman-Nya :

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. ( At-Tahrim : 8 )

Taubat Nasuha itu memiliki lima kriteria utama yaitu :

Pertama, Ikhlas 

Artinya taubat tersebut dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dimana  yang menjadi pendorong taubatnya adalah cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala , pengagungan, pengharapan dan  takut dari azabNya. Bukan karena  menginginkan sesuatu yang bersifat duniawi seperti harta, kedudukan,  jabatan atau  kemuliaan dihadapan manusia.

Kedua, Menyesali Dosa

Hendaknya seseorang menyesal dan bersedih atas kemaksiatannya yang telah lalu disertai cita-cita  semestinya dia tidak pernah terjatuh dalam  pelanggaran tersebut. ''An-Nadam taubah; Menyesal adalah (bukti) taubat", dawuh Nabi dalam sabdanya.

Ketiga, Berhenti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun