Mohon tunggu...
Syamsuarni
Syamsuarni Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI

Saya adalah seorang pengajar di SMPN 36 Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ringkasan Materi "PUASA SUNNAH"

15 Januari 2025   12:10 Diperbarui: 15 Januari 2025   12:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. PENGERTIAN PUASA SUNNAH

Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang tidak diwajibkan tetapi sangat dianjurkan dalam Islam untuk mendapatkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini berarti menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga maghrib dan memiliki banyak keutamaan serta pahala. Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang dilakukan atas dasar kemauan dan kesadaran pribadi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa sunnah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari terlarang seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Contoh puasa sunnah termasuk puasa Senin-Kamis, Arafah, dan Syawal. Ibadah ini bertujuan mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan jiwa, serta melatih disiplin dan kesabaran.

B. JENIS PUASA SUNNAH DAN WAKTU PELAKSANAANNYA

Beberapa jenis puasa sunnah beserta waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

  • Puasa Senin dan Kamis: Puasa yang dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis setiap minggu. Puasa ini dianjurkan karena Nabi Muhammad SAW biasa berpuasa pada hari-hari tersebut.
  • Puasa Daud: Puasa yang dilakukan dengan cara berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari. Puasa ini dilakukan untuk mendapatkan pahala yang besar dan mengajarkan kesabaran.
  • Puasa Arafah: Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, puasa ini memiliki keutamaan besar, terutama bagi yang tidak melaksanakan haji.
  • Puasa Asyura: Dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini, dan sebaiknya disertai puasa pada tanggal 9 Muharram.
  • Puasa Sya'ban: Disunnahkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban, terutama pada hari-hari menjelang Ramadan.
  • Puasa Ayyamul Bidh: Dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Ini adalah hari-hari dimana bulan tampak penuh (purnama).
  • Puasa Syawal: Dilaksanakan selama 6 hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa ini dapat dilaksanakan secara berturut-turut atau terpisah

c. KETENTUAN PUASA SUNNAH

Cara melaksanakan puasa sunah sama dengan puasa wajib pada umumnya, yang membedakan hanyalah NIAT saja, namun ada ketentuan yang sedikit berbeda dari puasa wajib. Niat puasa sunnah harus dilakukan sebelum fajar, tetapi ada kelonggaran di mana niat bisa dilakukan di siang hari sebelum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Hal yang membatalkan puasa sunnah sama dengan puasa wajib, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri di siang hari. Jika sedang berpuasa sunnah, disarankan untuk membatalkan puasa jika diundang untuk makan oleh tamu. Puasa sunnah bisa dilakukan sendiri atau bersama keluarga atau sahabat.  Puasa sunnah dapat dilakukan kapan saja, tetapi ada waktu-waktu tertentu yang lebih dianjurkan. Dilarang untuk berpuasa pada hari yang diharamkan, seperti hari raya atau hari-hari tertentu lainnya. Puasa sunah bersifat fleksibel dan boleh dibatalkan kapan saja dengan alasan yang baik tanpa kewajiban menggantinya. Tidak ada hukuman atau dosa jika seseorang tidak mampu atau tidak ingin melaksanakan puasa sunnah, berbeda dengan puasa wajib.


1. Syarat puasa sunnah

- Islam

- Mumayyiz

- Suci

- Berpuasa pada waktu yang diperbolehkan

-Mendapat izin dari suami (Khusus bagi wanita bersuami)

2. Rukun Pusa

- Niat

- Menahan diri dari hal yang membatalkan puasa di siang hari, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari

- Yang Membatalkan Puasa

- Makan dan minum dengan sengaja

- Muntah dengan sengaja

- Murtad atau keluar dari agama Islam

- Keluar dari ketentuan syarat sah puasa

D. HIKMAH/KEUTAMAAN PUASA SUNNAH

Puasa sunnah memiliki banyak hikmah dan keutamaan, antara lain:

  • Mendekatkan diri kepada Allah: Dengan melaksanakan puasa sunnah, seorang Muslim dapat lebih meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mendapatkan ridha-Nya.
  • Pembersihan jiwa: Puasa sunnah membantu membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk dan menjadikan seseorang lebih sabar dan disiplin.
  • Mendapatkan pahala yang besar: Setiap puasa sunnah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  • Meneladani Rasulullah: Melaksanakan puasa sunnah merupakan salah satu cara untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW yang sering berpuasa.
  • Kesehatan fisik: Puasa juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menjaga berat badan dan meningkatkan metabolisme.
  • Melatih Kesabaran: Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, seseorang dilatih untuk lebih sabar dan mampu mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan kedisiplin, dan ketahanan diri.
  • Menghapus dosa: Puasa sunnah, seperti puasa Arafah, dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
  • Menambah amal kebaikan: Puasa sunnah menjadi amal tambahan yang dicatat dalam catatan amal seorang muslim, sehingga dapat menambah pahala dan mendekatkan diri pada surga.
  • Mengajarkan solidaritas sosial: Puasa membuat seseorang merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus, sehingga diharapkan tumbuh rasa empati terhadap orang-orang yang kurang mampu.
  • Penyempurna kekurangan ibadah wajib

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun