Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang tidak diwajibkan tetapi sangat dianjurkan dalam Islam untuk mendapatkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini berarti menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga maghrib dan memiliki banyak keutamaan serta pahala. Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang dilakukan atas dasar kemauan dan kesadaran pribadi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa sunnah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari terlarang seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Contoh puasa sunnah termasuk puasa Senin-Kamis, Arafah, dan Syawal. Ibadah ini bertujuan mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan jiwa, serta melatih disiplin dan kesabaran.
B. JENIS PUASA SUNNAH DAN WAKTU PELAKSANAANNYA
Beberapa jenis puasa sunnah beserta waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
- Puasa Senin dan Kamis: Puasa yang dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis setiap minggu. Puasa ini dianjurkan karena Nabi Muhammad SAW biasa berpuasa pada hari-hari tersebut.
- Puasa Daud: Puasa yang dilakukan dengan cara berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari. Puasa ini dilakukan untuk mendapatkan pahala yang besar dan mengajarkan kesabaran.
- Puasa Arafah: Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, puasa ini memiliki keutamaan besar, terutama bagi yang tidak melaksanakan haji.
- Puasa Asyura: Dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini, dan sebaiknya disertai puasa pada tanggal 9 Muharram.
- Puasa Sya'ban: Disunnahkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban, terutama pada hari-hari menjelang Ramadan.
- Puasa Ayyamul Bidh: Dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Ini adalah hari-hari dimana bulan tampak penuh (purnama).
- Puasa Syawal: Dilaksanakan selama 6 hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa ini dapat dilaksanakan secara berturut-turut atau terpisah
c. KETENTUAN PUASA SUNNAH
Cara melaksanakan puasa sunah sama dengan puasa wajib pada umumnya, yang membedakan hanyalah NIAT saja, namun ada ketentuan yang sedikit berbeda dari puasa wajib. Niat puasa sunnah harus dilakukan sebelum fajar, tetapi ada kelonggaran di mana niat bisa dilakukan di siang hari sebelum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Hal yang membatalkan puasa sunnah sama dengan puasa wajib, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri di siang hari. Jika sedang berpuasa sunnah, disarankan untuk membatalkan puasa jika diundang untuk makan oleh tamu. Puasa sunnah bisa dilakukan sendiri atau bersama keluarga atau sahabat. Â Puasa sunnah dapat dilakukan kapan saja, tetapi ada waktu-waktu tertentu yang lebih dianjurkan. Dilarang untuk berpuasa pada hari yang diharamkan, seperti hari raya atau hari-hari tertentu lainnya. Puasa sunah bersifat fleksibel dan boleh dibatalkan kapan saja dengan alasan yang baik tanpa kewajiban menggantinya. Tidak ada hukuman atau dosa jika seseorang tidak mampu atau tidak ingin melaksanakan puasa sunnah, berbeda dengan puasa wajib.
1. Syarat puasa sunnah
- Islam
- Mumayyiz
- Suci
- Berpuasa pada waktu yang diperbolehkan
-Mendapat izin dari suami (Khusus bagi wanita bersuami)
2. Rukun Pusa