Mohon tunggu...
BAYO KOTANOPAN
BAYO KOTANOPAN Mohon Tunggu... -

Saya seorang wiraswasta yang senang baca dan kadang menyempatkan diri menulis sebagai ungkapkan perasaan dan pengamatan saya atas berbagai hal, meksi mungkin tulisannya belum tentu bagus. Insya Allah bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lagi Bagdad di Guncang Bom

4 Juli 2016   11:22 Diperbarui: 4 Juli 2016   11:25 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini kita kembali melihat melalui media, Bagdad diguncang Bom. ratusan nyawa lenyap sia-sia. Banyak orang tidak lagi terkejut dengan berita Bom di Bagdad, baik yang berupa bom bunuh diri atau yang diledakkan dari jauh. Orang sudah terbiasa mendengar adanya seranagn Bom di Bagdad. Hari ini sekali lagi kita menyaksikan betapa nyawa saudara-saudara kita tidak lagi berharga di sana. Banyak-nya faksi-faksi, kelompok-kelompok dan satuan-satuan yang memegang peralatan perang membuat setiap saat bis saja terjadi korban berjatuhan. 

Dahulu Bagdad adalah sebuah negeri seribu satu malam yang merupakan pusat peradaban. setiap orang sejatinya ingin berkunjung dan merasakan suasana Bagdad. Ya, dulu..... Bagdad adalah surganya wisatawan dari berbagai penjuru dunia.  Kini .... beberapa tahun belakangan sejak invasi Amerika ke Irak, sungguh sangat mengenaskan, menyedihkan dan memilukan. Negeri seribu dongeng yang begitu dirindukan banyak orang kini berubah sebagai negeri prahara dan penuh kekerasan. Tidak ada lagi lokasi yang aman di Bagdag. Setiap saat, setiap menit warga was-was. dimana lagi bom akan meledak dan menerbangkan nyawa-nyawa yang tak berdosa. Sungguh sangat mengerikan. Jauh dari kota yang tentram.

Kalau kita kilas balik  sejenak kebelakang, tentu kita masih ingat ketika Kekuasaan Saddam Husein masih menguasai Irak. Kota ini masih aman, tentram dan damai, meski tak menafikan  ada juga pelanggarana-pelanggaran yang dilakukan pemerintahan Saddam Husein. Tapi sungguh meski banyak kecaman ditujukan kepada Saddam Husein, keadaan Irak tidak lah seburuk kondisi sekarang. Bagaimanapun orang masih dengan aman beraktivitas tanpa dihantui oleh bayang-bayang kehilangan nyawa. Paling-paling yang terusik adalah orang-orang yang tenjun di dunia politik, yang boleh jadi tidak medapat kebebasan layaknya negara demokrasi.

Atas nama  Demokrasi dan penegakan HAM itu pula, Amerika dengan kekuatannya menghancurkan Irak, lebih khusus lagi pemerintahan Saddam Husein. Dengan dalih  Saddam Husein menguasai senjata kimia dalam jumlah besar. Meski akhirnya tuduhan itu tak terbukti, Irak sudah jatuh luluh lantak dibombardir kekuatan yang menamakan dirinya kekuatan sekutu. Iran hancur lebur, terpecah menjadi berkeping-keping yang setiap kepingannya dikuasai oleh sekelompok orang tertentu. Pemerintahan tak lagi effektif. Akibatnya seperti yang kita lihat sekarang. 

Kita tidak tahu apa yang ada dibenak pemimpin Amerika dan sekutunya melihat kondisi Irak sekarang,  melihat Bom setiap saat meledak disana, setiap saat nyawa bisa  terbang dengan sia-sia. Kita tadak tahu apakah ada "rasa sesal" atau justru bergembira dan tertawa terbahak-bahak. Tapi inilah kenyataan yang kita lihat sekarang, sebagai hasil dari Invasi kekuatan sekutu di Irak. 

Sedih dan prihatin senantiasa menyelimuti hati kita. Moga-moga keangkuhan dan kesewenang-wenangan negara yang kuat secara militer tidak lagi terjadi dimasa depan. Selayaknya setiap negara menghormati dan menghargai negara lain, tanpa pemaksaan nilai-nilai yang hidup dinegaranya kepada negara lain. Jangan lagi Demokrasi dan HAM menjadi alat untuk menghancurkan negara lain. Cukuplah Irak yang menjadi pembelajaran. Semoga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun