Selain itu, banyak data dan fakta ilmiah yang diungkap berdasarkan sumber-sumber utama dari Syiah sendiri. Termasuk tentang keyakinan Syiah Imamiyah bahwa Imam 12 itu ma'shum seperti Nabi, al-Qur'an yang ada dianggap kurang karena tidak mengagungkan S. Ali, dan adanya pandangan ekstrem dari Syiah bahwa S. Ali adalah "tuhan".
Benarkah demikian? Padahal bila ditanya, para pengikut Syiah membantahnya. Untuk hal ini, Syekh al-'Amary mengingatkan bahwa dalam ajaran Syiah terdapat anjuran, bahkan kewajiban untuk melakukan Taqiyyah. Yaitu menampakkan diri berbeda dengan kenyataannya, menutupi dengan dusta, dll.
Maka, bila ditanya, apakah ikut Syiah? Mereka akan menjawab tidak. Apakah Syiah mengkafirkan sesama Muslim? Mereka akan menjawab tidak. Padahal jelas dalam ajarannya bahwa orang yg tidak meyakini Imamah adalah dianggap kafir. Karena meyakini Imamah menurut Syiah adalah termasuk Rukun Iman.
Demikian Syekh yang fasih itu menjelaskan secara gamblang ajaran akidah Syiah dari sumber langsung kitab-kitab utama karya panutan Syiah sendiri, seperti al-Kafi karya al-Kulaini, at-Tahdzib, Biharul-Anwar, dll.
Namun, disamping mengingatkan akan bahaya ajaran Syiah, Syekh juga menganjurkan untuk menyikapi Syiah dengan menempuh jalan yang legal berdasarkan undang-undang dan bekerjasama dengan aparat yang berwenang. Bukan main hakim sendiri. []
Syamsu-l Arifyn Munawwir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H