Hidup adalah gelombang yang menghempas lautan di kala senja Merengek untuk terus menampar bibir pantai yang berpasir lembut
Hidup adalah proses yang tak pernah berhenti
Sejauh apa pandangan dan anggapan mereka yang hidup lainnya
Saya ini gelombang tremor yang menyerang dari balik balik bukit yang terlihat indah
Hadir dengan tendensi yang fluktuatif
(Tak peduli anda pernah mencintai atau membenci saya)
“Saya ini bintang jalang” kata Charil
Namun hari ini telah menjadi buas karena disleksi hati
Terlalu banyak yang menghakimi dengan hanya bisa menunjukkan jari ke arah muka
Tapi saya lahir dari mereka yang “terbuang” kutip Chairil
Jika anda tak pernah duduk dalam satu barisan
Jangan pernah merasa diri menjadi satu bagian
Dan mengutip “menurutnya” sebagian sebagian.
Kenyataan akan lebih terlihat menyakitkan di seberang lautan
Anda mutan atau setan
saya di barisan serigala dan megaloman.
Hidup adalah kapal yang berlayar datang menuju dermaga di kala pagi
Serumit apa pun tantangan.
Saya membawa keyakinan dalam dosa dan pengalaman.
Saya tak pernah menghamba untuk mendapat pembelaan.
Karena tuhan itu penunggu bukan penjemput!
Bandar Jaya, 24 Juni 2014-06-24
Syamsir Alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H