"Maaf Tuk, kami tak bermaksud mengganggu Tuk".
Begitulah biasanya yang diucapkan masyarakat ketika berjumpa dengan gajah, yang diajarkan turun temurun. Beberapa orang tua yang pernah saya jumpai bercerita kalau dulu tidak sulit mengusir gajah, mereka cukup berteriak atau melempar dengan ranting atau batu sambil berdoa supaya sang datuk menjauh.Â
Gajah menjadi kendaraan perang pada saat nusantara dihiasi dengan kerajaan-kerajaan. Tercatat kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Aceh memiliki bala pasukan bergajah yang  membawa mereka berjaya dalam mempertahankan wilayah kekuasaan dan berniaga. Tidak cukup 4 atau 5 lembar kertas untuk menceritakan arti penting gajah bagi bangsa ini.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H