Mohon tunggu...
Syamsidar Alfauziyyah
Syamsidar Alfauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Uci) (syamsidar alfauziyyah)

Mahasiswi IAIN Kendari 👍

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Faktor Input (Yang Bersaing Sempurna)

19 Desember 2022   06:20 Diperbarui: 19 Desember 2022   07:00 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar input yang bersaing adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli suatu faktor produksi, seperti tenaga kerja dan bahan baku. Oleh karena tidak satu pun pembeli dan penjual tunggal dapat mempengaruhi harga suatu input tertentu, sehingga masing-masing penjual dan pembeli adalah menerima harga (price taker). 

Misalnya apabila masing-masing perusahaan membeli batu merah untuk membangun rumah, masing-masing perusahaan membeli sebagian kecil dari total volume batu merah yang tersedia, keputusan pembelian perusahaan itu tidak satupun yang dapat mempengaruhi harga batu merah. 

Seperti halnya dengan pembeli, apabila masingmasing pemasok batu merah menguasai pangsa pasar yang kecil, maka tidak satu pun keputusan masing-masing pemasok dapat mempengaruhi harga batu merah yang dijualnya.


1.Permintaan Input Faktor Apabila Hanya Satu Input Berubah


Seperti halnya dengan kurva permintaan untuk produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, kurva permintaan untuk faktor input turun ke kanan bawah. Permintaan input pada dasarnya tergantung pada volume produksi dan biaya input dari perusahaan. Oleh karena itu permintaan atas fakor produksi sering disebut sebagai permintaan yang terkait. Banyak faktor produksi yang akan digunakan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, sebelumnya perlu diingat  bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Jadi suatu perusahaan dalam memaksimumkan keuntungannya menggunakan faktor produksi sampai pada tingkat dimana keuntungan maksimum akan tercapai. Hal tersebut dapat dicapai penggunaan faktor produksi yang dapat memaksimumkan keuntungan apabila memenuhi kriteria yaitu: biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi tambahan itu sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diperoleh dari tambahan faktor produksi tersebut (penerimaan marjinal = pengeluaran marjinal; MR=ME).


2.Permintaan Input Faktor Apabila Beberapa Input Berubah


Apabila suatu perusahaan pada waktu yang sama memilih dua input yang berubah atau lebih, maka masalah perekrutan tersebut akan menjadi lebih sulit karena perubahan harga satu input akan mengubah permintaan input yang lainnya. Misalkan tenaga kerja dan mesin adalah input yang berubah untuk memproduksi satu produk. Contohnya kita ingin menentukan kurva permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja. Misalkan upah turun, maka mungkin permintaan akan tenaga kerja akan meningkat, walaupun investasi untuk mesin tidak berubah. Namun karena tenaga kerja tidak begitu mahal, maka biaya marjinal untuk memproduksi suatu produk akan turun. Konsekuensinya akan menguntungkan apabila perusahaan tersebut dapat meningkatkan outputnya. Dalam kondisi ini perusahaan mungkin akan menambah investasi dalam mesin untuk menambah kapasitas produksinya. Penambahan pemakaian mesin akan menyebabkan kurva permintaan marjinal tenaga kerja bergeser ke kanan, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan akan tenaga kerja.


3.Penawaran Input Untuk Perusahaan


Dalam pasar input yang bersaing secara sempurna, suatu perusahaan dapat membeli input sebanyak yang dikehendakinya dengan harga yang tetap, yang ditentukan oleh kurva permintaan dan penawaran. Dengan demikian, kurva penawaran input yang dihadapi suatu perusahaan adalah elastis sempurna. Jadi perusahaan membeli input seharga Rp. 50 ribu per unit untuk diolah menjadi output. Oleh karena perusahaan ini hanya merupakan bagian kecil daripada pasar input tersebut, maka perusahaan dapat membeli input tersebut sesuai dengan yang diinginkannya tanpa dapat mempengaruhi harga input tersebut.


4.Penawaran atas Pasar Input

Dalam pasar barang kita telah mengetahui bahwa kurva penawaran barang biasanya melengkung ke atas, karena biaya marjinal untuk memproduksi suatu barang biasanya meningkat. Pada dasarnya hal yang sama juga berlaku untuk kurva penawaran pasar dalam pasar input. Meskipun demikian apabila input tersebut berupa tenaga kerja, maka orang per oranglah yang mengambil keputusan bukan perusahaan. Dalam kasus seperti ini adalah memaksimalkan kegunaan dari karyawan dan bukan memaksimalkan laba oleh perusahaan dalam menentukan penawaran. Kurva penawaran pasar tenaga kerja dapat melengkung ke atas, namun mungkin juga akan melengkung ke belakang. Dengan kata lain tingkat upah yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih sedikit tenaga kerja yang ditawarkan.

5.Keseimbangan dalam Pasar Faktor yang Bersaing Sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna untuk faktor input keseimbangan tercapai apabila harga input sama dengan jumlah yang diminta dan jumlah yang ditawarkan. Oleh karena tenaga kerja dan perusahaan mempunyai informasi yang sempurna, maka semua tenaga kerja menerima upah yang sama dan menghasilkan marjinal produk tenaga yang sama pula dimanapun mereka bekerja. Apabila setiap pekerja mempunyai upah yang lebih rendah, dari produk marjinalnya, maka perusahaan akan merasa lebih diuntungkan dan menawarkan kepada pekerjanya dengan upah yang lebih tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun